Sukses

Seminggu, Angka Kematian Akibat Covid-19 Naik 24,4 Persen

Wiku mengatakan terdapat lima daerah dengan angka kematian tertinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka kematian akibat virus corona di tanah air naik cukup signifikan dalam seminggu terakhir. Adapun tingkat kematian meningkat sebesar 24,4 persen dari minggu sebelumnya.

"Kami sampaikan grafik penambahan kasus meninggal mingguan di mana terjadi kenaikan kasus meninggal dalam seminggu sebesar 24,4 persen," ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 1 September 2020.

Wiku mengatakan terdapat lima daerah dengan angka kematian tertinggi antara lain, Bengkulu 7,29 persen, Jawa Tengah 7,18 persen, Jawa Timur 7,07 persen. Kemudian, Nusa Tenggara Barat 5,76 persen dan Sumatera Selatan 5,68 persen.

"Semuanya ini berada di atas rata-rata persentase kematian nasional kita," ucapnya.

Selain itu, dia menyampaikan ada empat daerah dengan kenaikan angka kematian lebih dari 100 persen yakni, Jawa Tengah, Aceh, Bali, dan Riau. Kenaikan kasus kematian di Jawa Tengah naik dari 60 menjadi 144.

Kemudian, kematian di Aceh naik dari 6 menjadi 29. Provinsi Bali naik dari 2 menjadi 13 sementara di Riau naik dari 4 menjadi 11. Terakhir, Provinsi Jawa Timur naik 18,8 persen dari 149 menjadi 177.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Turunkan Angka Kematian

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah berupaya menurunkan angka kematian pasien virus corona di wilayah masing-masing. Jokowi mengakui bahwa saat ini angka kematian Covid-19 di Indonesia memang sudah menurun menjadi 4,2 persen dari April 2020

"Untuk kasus meninggal ini hati-hati, untuk case fatality rate di Indonesia meski menurun dari 7,83 (persen) di bulan April menjadi 4,2 di bulan (Agustus)," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur secara virtual, Selasa.

Meski begitu, Jokowi mengatakan angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi dari pada rata-rata dunia yakni, 3,36 persen. Menurut dia, hal ini harus diwaspadai agar kepala daerah tidak kehilangan kendali dalam penanganan Covid-19.

"Ini kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi, karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi daripada fatality rate global 3,36 persen. Ini pekerjaan besar kita," jelasnya.