Liputan6.com, Jakarta - Kanit Reskrim Polsek Penjaringan AKP Panji mengatakan, pesepeda yang dimaki oleh pria yang mengaku polisi mencabut laporannya. Kedua pihak sudah sepakat berdamai.
"Betul, sementara ini kedua pihak menyepakati perdamaian. Untuk laporannya masih proses pencabutan karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi," kata AKP Panji saat dihubungi, Rabu (2/9/2020)
Baca Juga
Panji mengatakan, pencabutan laporan oleh pesepeda tersebut memerlukan waktu. Sebab, ada beberapa proses yang harus dilalui oleh pelapor maupun terlapor dalam kasus ini.
Advertisement
"Sementara untuk pemenuhan administrasi memerlukan waktu, tapi sejauh ini mereka sudah sepakat damai," beber Panji.
Jika laporan itu sudah dicabut, Panji menegaskan kasus yang dilaporkan pesepeda tersebut tidak akan diusut oleh polisi. Sebab, korban yang merasa dirugikan sudah mencabut laporannya.
"Iya kalau sudah dicabut ya berhenti kasusnya," kata Panji.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pelaku Minta Maaf
Pria yang memaki pesepeda di Pasir Putih PIK 2, Penjaringan, Jakarta Utara minta maaf. Pria yang sempat mengaku sebagai polisi itu diketahui bernama Joy.
Dalam video klarifikasi Joy yang diunggah oleh akun resmi Polres Metro Jakarta Utara di @polres_metro_jakarta_utara, Joy meminta maaf atas perbuatannya itu. Ia pun membantah dirinya sebagai anggota polisi.
"Dengan adanya video tersebut saya minta maaf atas keributan yang terjadi antara saya dengan Andi Saputra Teja, Surya dan saudara Edward. Dan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada institusi Polri karena dalam keributan tersebut saya mengaku sebagai anggota polisi," ucap Joy dalam videonya yang dikutip Liputan6.com, Rabu (2/9/2020).
Joy mengaku bekerja sebagai kontraktor di PT Tunas Mandiri Sejahtera. Dalam video yang sama, Joy juga meminta maaf kepada pengelola PIK 2, Agung Sedayu Group atas keributan yang terjadi. "Demikian klarifikasi dan permohonan maaf saya, terima kasih," tutup Joy.
Advertisement
Viral Pria Mengaku Polisi Adu Mulut dan Ludahi Pesepeda
Sebuah video viral di media sosial menampilkan pengendara mobil bersitegang dengan pesepeda. Pengendara mobil itu marah dan mengaku sebagai polisi.
Rekaman video berdurasi 57 detik itu memperlihatkan seorang pria berbadan tegap yang mengenakan kaos cokelat dan celana pendek. Dia berbicara dengan tinggi ke dua pesepeda.
"Geser sepedamu, kau ambil ini kau geser ini. Geser ini punya kau. Emang ini punya kau," kata pria itu seperti dikutip Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/8/2020).
"Sudah saya suruh angkat enggak mau angkat. Otak kau di mana," timpalnya lagi.
Saat itu, pesepeda lain berusaha menenangkan pria itu. Namun, pria itu tak terima ketika disentuh. Dia langsung mengaku sebagai polisi.
"Hei jangan pegang. Kau kalau ku tembak kau. Aku ini polisi," kata pria tersebut.
Seketika itu juga pesepeda yang memakai helm terus mengucapkan kata maaf.
"Maaf, maaf saya sudah minta maaf," kata pesepeda yang memakai baju putih celana biru.
Tapi, pria yang mengaku-ngaku polisi tersebut terus-terusan marah. Dia bahkan terlihat mengayunkan kakinya ke pesepeda.
"Sudah banyak kau geser kau, mobil mau lewat," ucap pria berbaju cokelat yang mengaku sebagai polisi.
Pria yang mengaku polisi itu bahkan menguncapkan kalimat umpatan sambil meludahi salah satu pesepeda sebelum meninggalkan lokasi.
Akun Twitter @Dharma_tc pada keterangan videonya menuliskan, "Oknum marah-marah dan melakukan kekerasan di pasir putih PIK-2 mengaku ngaku polisi saat bersitegang dengan pengendara sepeda. Diakhiri dengan tindakan seperti meludahi pengendara sepeda. @DivHumas_Polri@poldametrojaya.”
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hardicaksono menjelaskan, peristiwa itu terjadi di sekitaran Teluk Naga.
Menurut dia, korbannya juga telah membuat laporan ke Polsek Metro Penjaringan. "Ditangani Polsek Penjaringan," ucap dia, Selasa (1/9/2020).