Sukses

Ini 4 Provinsi di Pulau Jawa Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19

Dalam sepekan terakhir kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 32,9 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan dalam sepekan terakhir kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 32,9 persen. Ada lima provinsi yang menyebabkan kasus positif Covid-19 meningkat sangat signifikan.

Pertama, DKI Jakarta. Dewi menyebut, DKI Jakarta mengalami kenaikan kasus Covid-19 sebesar 36,9 persen dari 4.067 pada dua pekan lalu menjadi 5.568 dalam sepekan terakhir.

Kedua, Jawa Barat naik 137,8 persen dari 707 kasus pada dua pekan lalu menjadi 1.681 dalam sepekan terakhir. Ketiga, Jawa Timur naik 20,8 persen dari 2.401 kasus pada dua pekan lalu menjadi 2.901 kasus dalam sepekan terakhir.

Berikutnya Jawa Tengah naik 56,4 persen dari 837 kasus pada dua pekan lalu menjadi 1.309 kasus dalam sepekan terakhir. Kelima, Kalimantan Timur naik 39,2 persen dari 737 kasus pada dua pekan lalu menjadi 1.019 kasus dalam sepekan terakhir.

"Ternyata empat dari lima penyumbang kasus tertinggi ada di Pulau Jawa," ujarnya, Kamis (3/9/2020).

Empat provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Menurut Dewi, meningkatnya kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir ini kemungkinan dampak dari libur panjang hari kemerdekaan dan tahun baru Islam.

"Ya bisa jadi kita juga melihat ada efek libur panjang kepada kenaikan jumlah kasus yang ada. Terutama di Pulau Jawa tadi, kita melihat cukup tinggi naiknya karena mobilitas di Pulau Jawa kan juga sangat tinggi, terutama kemarin liburan panjang," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Penularan Covid-19 Semakin Tinggi

Sebelumnya, Dewi mengatakan penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat semakin tinggi. Hal ini dilihat dari positivity rate Covid-19 di Indonesia dalam tiga bulan terakhir.

Positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang dites.

"Jadi kita melihat masih adanya penularan di masyarakat yang terjadi semakin banyak, semakin tinggi," ujarnya saat mengisi Talk Show Covid-19 Dalam Angka yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (2/9).

Dia menjelaskan, pada Juni 2020, positivity rate Covid-19 nasional berada di angka 11,71 persen. Sebulan berikutnya atau Juli 2020, positivity rate naik menjadi 14,29 persen.

Pada Agustus 2020, positivity rate naik lagi menjadi 15,43 persen. Ini menunjukkan, positivity rate di Indonesia lima kali lipat dari target organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), yakni 5 persen.

Menurut Dewi, kontribusi terbesar positivity rate nasional ini berasal dari pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. "Positivity rate lebih banyak dari pasien yang datang ke rumah sakit. Jadi memang karena beberapa daerah saja melakukan active case finding sehingga yang kita lihat orang datang ke rumah sakit sekitar 60 atau 70 persen dari angka yang ada di sini (positivity rate)," ujar dia.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com