Liputan6.com, Jakarta Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menegaskan, pihaknya akan mengawal pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Diharapkan nantinya kelas pekerja lebih sejahtera dan mendapatkan keadilan.
"Pemerintah seakan tergesa-gesa menyusun Undang-Undang yang dikenal dengan RUU Ciptaker, serta hanya fokus ke masalah ekonomi dan investasi. Sehingga akhirnya timbul kontroversi regulasi, menarik investasi," tutur Ibas dalam keterangannya, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga
Ibas menyebut, peran tenaga kerja dalam pembangunan suatu negara sangat penting. Hanya saja, kondisi para pekerja di Indonesia saat ini masih dibayang-bayangi ketidakpastian.
Advertisement
Untuk itu, jangan sampai ada pihak yang dirugikan dari pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Bangsa Indonesia hadir dan eksis berasal dari kombinasi keberhasilan di semua sektor, tidak terkecuali dari sektor pengusaha dan pekerja. Oleh karena itu, negara wajib memastikan pemilik modal dan buruh harus sejahtera," jelas dia.Â
Ibas kemudian mengulas dua periode pemerintahan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, hubungan antara pemerintah dan serikat pekerja pun mengalami suka duka.
"Tidak sedikit beliau di demo, Partai Demokrat dikritik. Tapi kita tidak marah. itulah wajah dan ruang Demokrasi. Demokrasi yang kita bentuk harus berarti dan berwarna," kata Ibas.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kebijakan Pro Buruh di Era SBY
Seiring waktu berjalan, lanjutnya, SBY terus berupaya mengembangkan kebijakan pro buruh dan industri.
Di antaranya pembangunan rumah sakit khusus untuk pekerja, BPJS Kesehatan untuk pekerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Mengutip kata-kata Pak SBY, hidup buruh harus layak, era upah buruh murah sudah hilang. Pak SBY selalu menyelesaikan permasalahan terkait ketenagakerjaan. Jangan lupa, Pak SBY memberikan kado terindah bagi para buruh, yaitu May Day atau Hari Buruh. May Day lahir dari perjuangan panjang dan sengit. Itulah hak buruh untuk melalukan selebrasi dan dihargai," ungkap Ibas.Â
Advertisement