Liputan6.com, Bekasi: Teror bom masih terus mengguncang Ibu Kota. Setelah Gedung Bursa Efek Jakarta dan Bank Bali, ancaman peledakan bom juga diterima Wisma Mattel Indonesia di kawasan Industri Jababeka, Bekasi. Teror itu diterima petugas keamanan Wisma Mattel melalui telepon sekitar pukul 19.30 WIB, Jumat (18/10) [baca: Gedung BEJ dan Bank Bali Diteror Bom].
Setelah mendapat ancaman, anggota satpam wisma langsung melapor ke Kepolisian Resor Metro Bekasi. Anggota Polres Bekasi yang dibantu tim Gegana Polda Metro Jaya yang datang ke lokasi langsung melakukan penyisiran. Namun setelah tim Gegana Kepolisian Daerah Metro Jaya menyisir lokasi selama sejam, bom maupun benda yang dicurigai tidak ditemukan.
Sekadar diketahui, Wisma Mattel adalah mess sekitar empat ribu karyawati PT Mattel Indonesia. Perusahaan milik pengusaha Amerika Serikat itu memproduksi mainan anak, yakni boneka Barby.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Eddie Widiono menyatakan ancaman bom terhadap tiga pembangkit listrik milik PLN berasal dari sumber yang tidak sahih. Namun demikian, PLN tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap semua instalasi listrik yang dimiliki.
Menurut Eddie, pihaknya telah meningkatkan pengamanan sejak beberapa bulan terakhir, sebelum terjadi tragedi bom di Bali. Meski demikian, aktivitas para karyawan PLN tetap berjalan normal sambil meningkatkan kewaspadaan karena instalasi PLN termasuk obyek vital yang menyangkut kepentingan umum. Apalagi tiga pembangkit utama, yaitu PLTU Tanjungpriok yang berkapasitas 1.300 megawatt, PLTU Suralaya berkekuatan 3.400 megawatt serta PLTU Saguling yang berdaya 898 megawatt, menjadi tumpuan listrik bagi warga Jakarta dan Jawa Barat.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)
Setelah mendapat ancaman, anggota satpam wisma langsung melapor ke Kepolisian Resor Metro Bekasi. Anggota Polres Bekasi yang dibantu tim Gegana Polda Metro Jaya yang datang ke lokasi langsung melakukan penyisiran. Namun setelah tim Gegana Kepolisian Daerah Metro Jaya menyisir lokasi selama sejam, bom maupun benda yang dicurigai tidak ditemukan.
Sekadar diketahui, Wisma Mattel adalah mess sekitar empat ribu karyawati PT Mattel Indonesia. Perusahaan milik pengusaha Amerika Serikat itu memproduksi mainan anak, yakni boneka Barby.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Eddie Widiono menyatakan ancaman bom terhadap tiga pembangkit listrik milik PLN berasal dari sumber yang tidak sahih. Namun demikian, PLN tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap semua instalasi listrik yang dimiliki.
Menurut Eddie, pihaknya telah meningkatkan pengamanan sejak beberapa bulan terakhir, sebelum terjadi tragedi bom di Bali. Meski demikian, aktivitas para karyawan PLN tetap berjalan normal sambil meningkatkan kewaspadaan karena instalasi PLN termasuk obyek vital yang menyangkut kepentingan umum. Apalagi tiga pembangkit utama, yaitu PLTU Tanjungpriok yang berkapasitas 1.300 megawatt, PLTU Suralaya berkekuatan 3.400 megawatt serta PLTU Saguling yang berdaya 898 megawatt, menjadi tumpuan listrik bagi warga Jakarta dan Jawa Barat.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)