Sukses

Prada MI Masih Dirawat di RS, Belum Diperiksa Terkait Perusakan Polsek Ciracas

Prada MI yang diduga sebagai penyebar kabar palsu hingga mengakibatkan sejumlah oknum anggota TNI menyerang Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, kini masih dirawat.

Liputan6.com, Jakarta - Prada MI yang diduga sebagai penyebar kabar palsu hingga mengakibatkan sejumlah oknum anggota TNI menyerang Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, kini masih dirawat di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Jakarta.

"Saat ini sedang dirawat oleh dokter secara intensif di Rumah Sakit Ridwan Meuraksa, Kodam Jaya, Kamar Asoka Lantai 4 akibat dari kecelakaan tunggal," kata Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad), Letjen Dodik Wijanarko dalam keterangan pers, Kamis (3/9/2020).

Terkait hal ini, Dodik mengaku pihaknya belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Prada MI yang diduga memprovokasi 29 rekannya hingga melakukan penyerangan ke Polsek Ciracas, Sabtu dini hari, 29 Agustus lalu. 

Sebelumnya, Prada MI mengaku telah mengalami penganiayaan hingga mengalami luka di kepala. Namun, hal sebenarnya adalah akibat kecelakaan tunggal.  

Dugaan kecelakaan tunggal itu, kata Dodik berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan Detasement Polisi Militer Jaya II, Cijantung. 

"Dan juga oleh Polres Jaktim didukung dengan hasil keterangan visum dokter dan rekaman CCTV serta dikuatkan dengan keterangan 9 saksi," paparnya.

Pihaknya kini bahkan tengah melakuan tes urine, darah serta rambut Prada MI, lantaran curiga anggota TNI tersebut telah mengonsumsi narkoba.

"Kemudian, atas dugaan penggunaan narkoba, pada prada MI telah dilakukan upaya pengambilan sampel urine, darah, dan sampel rambut yang semuanya sudah diserahkan kepada Laboratorium BNN yang ada di Lido. Saat ini kami penyidik PM TNI AD, sedang menunggu hasil pengecekan laboratorium," kata Dodik dalam keterangan pers, Kamis (3/9/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

76 Warga Sipil Turut jadi Korban

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengungkap, ada 76 warga yang terdata menjadi korban perusakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

"76 terakhir. Warga sipil. Ini bisa jadi bertambah. Kami tetap membuka pengaduan dari masyarakat, karena itu kan dari Arundina sampai Ciracas ini cukup jauh, kalau misal ada korban lain silakan (melapor)," tutur Dudung di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu kemarin.

Menurut Dudung, pihaknya belum dapat menghitung total kerugian atas insiden di Ciracas tersebut. Sejauh ini, sejumlah kendaraan yang rusak pun sudah dibawa ke bengkel.

"Nanti kan ditanya, kita cari bengkel yang bagus, kemudian total berapa, misalnya Rp 30 juta, langsung Rp 30 juta kita bayar, diperbaiki, kemudian juga ditambah lagi dengan santunan. Itu belum kita hitung secara keseluruhan. Kalau kita putuskan hari ini belum bisa," jelas dia soal kasus perusakan di Ciracas.

Adapun posko pengaduan korban perusakan, lanjut Dudung, akan dibuka hingga tiga hari ke depan. Dia pun mengimbau masyarakat terdampak perusakan dapat datang untuk melaporkannya.

"Perbaikan (kios) juga, misal kaca rusak, diperbaiki, terus dikasih santunan. Kalau kayak gerobak itu kemarin mereka kaca pecah, ada yang habis Rp 300 ribu, kita perbaiki, terus kita kasih santunan Rp 1 juta. Kemudian misal motor rusak, misal Rp 7,6 juta, kita kasih santunan Rp 2 juta," Dudung menandaskan.