Liputan6.com, Jakarta - Aparat kepolisian telah menggelar rekonstruksi kasus dugaan pesta gay di salah satu apartemen di bilangan Jakarta Selatan. Dari 56 laki-laki yang diamankan, polisi telah menetapkan sembilan orang tersangka atas kasus dugaan pesta gay tersebut.
Sejak dibentuknya komunitas pesta gay pada 2018, tercatat sudah enam kali tersangka TRF membuat pesta gay. Dia bahkan membentuk kepanitiaan agar acara tersebut berlangsung sukses.
"Kalau sejauh ini mereka mengakui menjadi panitia penyelenggara baru kali ini. Sementara, dari pertama sampai keenam ini yang menginisiasi dan menyelenggarakan selalu TRF," ucap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak ketika dihubungi, Jumat, 4 September 2020.
Advertisement
Sementara itu, empat mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) menyulap lumpur lapindo dan limbah kertas menjadi batu bata ramah lingkungan.
Mereka memberi nama Lapindo Mud for Super Sustainable Brick atau disingkat LUSSI. Keempat mahasiswa itu adalah Muhammad, Pawestri Cendani, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya dengan bimbingan dosen Fakultas Teknik UI Mohammed Ali Berawi.
Selain itu, pembaca kanal News Liputan6.com masih ingin mengetahui terkait penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur.
Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengatakan, pihaknya telah mendapatkan 91 laporan soal insiden yang terjadi pada 29 Agustus 2020.
"Dapat kami jelaskan bahwa dari posko pengaduan yang dibuka KSAD dicantumkan nomor telpon kami juga dan Danpuspomad pada saat itu. Kami mendapat banyak masukan. Total sampai sekarang tercatat berdasarkan laporan dari posko Kodam, juga posko kami itu total ada 91 laporan yang masuk," kata Andrey di Jakarta, Kamis, 3 September 2020.
Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
7 Fakta Baru Pesta Seks Gay yang Terungkap Lewat Rekonstruksi
Dari 56 laki-laki yang diamankan, polisi telah menetapkan sembilan orang tersangka atas kasus dugaan pesta seks sesama jenis atau pesta gay di salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan.
Mereka yang ditetapkan tersangka merupakan pihak penyelenggara. Bahkan TRF, salah seorang tersangka bertindak sebagai pencetus acara.
Sejak dibentuknya komunitas pesta gay pada 2018, tercatat sudah enam kali tersangka TRF membuat pesta seks gay. Dia bahkan membentuk kepanitiaan agar acara tersebut berlangsung sukses.
"Kalau sejauh ini mereka mengakui menjadi panitia penyelenggara baru kali ini. Sementara, dari pertama sampai keenam ini yang menginisiasi dan menyelenggarakan selalu TRF," ucap Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak ketika dihubungi, Jumat, 4 September 2020.Â
Â
Advertisement
Mahasiswa Teknik UI Sulap Lumpur Lapindo Jadi Batu Bata Ramah Lingkungan
Lewat tangan dingin empat mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), lumpur lapindo dan limbah kertas disulap menjadi batu bata ramah lingkungan. Diberi nama Lapindo Mud for Super Sustainable Brick atau disingkat LUSSI.Â
Keempat mahasiswa itu adalah Muhammad, Pawestri Cendani, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya dengan bimbingan dosen Fakultas Teknik UI Mohammed Ali Berawi.Â
Dalam keterangan pers universitas yang diterima, Sabtu (5/9/2020), tim ini telah mempresentasikan gagasan pembuatan batu bata ramah lingkungan dalam ajang The 2nd Trail by VINCI Construction. Hasilnya menjadi 2nd Runner Up Asia.
Menurut keempatnya pembuatan LUSSI sekaligus bertujuan untuk mengurangi bahaya dari limbah kertas yang banyak ditemukan di Indonesia.Â
"Setidaknya diperkirakan ada 35.770.000 m3 lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, dan 1.599.000 ton limbah kertas dihasilkan di Indonesia setiap tahun dan menyebabkan peningkatan 470.000 ton CO2," jelas Muhammad, mahasiswa Teknik UI dilansir Antara.
Â
Begini Detik-Detik Pergerakan Oknum TNI Menyerang Polsek Ciracas
Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara mengatakan, pihaknya telah mendapatkan 91 laporan terkait penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Kejadian tersebut terjadi pada 29 Agustus 2020 lalu.
"Dapat kami jelaskan bahwa dari posko pengaduan yang dibuka KSAD dicantumkan nomor telpon kami juga dan Danpuspomad pada saat itu. Kami mendapat banyak masukan. Total sampai sekarang tercatat berdasarkan laporan dari posko Kodam, juga posko kami itu total ada 91 laporan yang masuk," kata Andrey, Jakarta, Kamis, 3 September 2020.
Dari total 91 laporan tersebut, hanya ada 41 laporan saja yang dianggap valid dan dijadikan barang bukti. Karena, laporan itu dapat mendukung penyidik serta penyelidik untuk memperjelas dalam menangani perkara penyerangan Polsek Ciracas tersebut.
"Dari total 41 kami dapat gambarkan di sini jelas bahwa awal pergerakan itu dari Arundina. Arundina ini lokasi jatuhnya si Prada MI. Mereka berkumpul ini. Mereka melakukan perusakan. Dari laporan perusakan itu ada pelapor nomor 25,26,27 ini di Arundina," ujarnya.
Â
Advertisement