Liputan6.com, Jakarta - PDIP dan Gerindra nampak mesra pada Pilkada 2020. Dua gajah beda kubu di Pilpres 2019 itu membentuk koalisi di banyak daerah Pilkada.
Bukan hanya berdua, mereka menghimpun kekuatan partai lain untuk mendukung calon pemimpin daerah pada Pilkada 2020 ini.
Fakta kedua partai ini semakin lengket diungkap Sekjen PDIP Hasto Kristianto saat mengumumkan rekomendasi 75 bakal calon kepala daerah.
Advertisement
Hasto mengatakan, Gerindra menjadi partai terbanyak kedua yang berkoalisi dengan PDIP setelah Golkar. Paling sedikit dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Saat mengumumkan pencalonan keponakannya Rahayu Saraswati di Pilwalkot Tangsel pada 20 Juli 2020, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyampaikan, Gerindra paling banyak berkoalisi dengan PDIP. Tanpa menutup ruang berkoalisi dengan partai lain.
Mesranya PDIP-Gerindra disebut-sebut ada peran dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia dinilai punya andil mencairkan hubungan PDIP-Gerindra yang sempat renggang karena panasnya arena Pilpres 2019.
Apalagi setelah rekonsiliasi Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 14 Juli 2019.
Lalu Dilanjutkan keputusan Gerindra ikut gerbong koalisi pemerintah dan Prabowo masuk kabinet sebagai Menteri Pertahanan. Maka pada Pilkada 2020 ini, hubungan PDIP dan Gerindra semakin lengket.
Berikut deretan Pilkada 2020 yang menjadi koalisi gajah antara PDIP dan Gerindra:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bobby-Aulia di Pilkada Medan
Koalisi dua gajah di Pilkada ini terjadi di Pilkada Kota Medan. Mereka resmi mendukung pasangan Bobby Afif Nasution dan Aulia Rachman.
Bobby merupakan menantu Presiden Jokowi yang diusung PDIP. Sementara Aulia adalah kader Partai Gerindra.
Pengumuman dibacakan langsung oleh Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani, yang disaksikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam acara Pengumuman Tahapan III 75 Pasangan Calon Kepala Daerah Pilkada Serentak yang dilakukan secara daring.
Selain PDIP dan Gerindra, Bobby sudah lebih dulu mengantongi dukungan dari Partai NasDem, Golkar, PPP, dan PAN.
Pasangan Bobby-Arif mengantongi 20 kursi dan telah memenuhi syarat Komisi Pemilihan Umum (KPU) minimal memiliki 20 persen kursi di DPRD.
Bobby-Aulia dengan koalisi gemuknya akan berhadapan dengan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang didukung Partai Demokrat dan PKS dengan 10 kursi DPRD.
Â
Advertisement
Gibran-Teguh di Pilkada Solo
Tak hanya mendukung Bobby Nasution, PDIP dan Gerindra memutuskan mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
PDIP menyampaikan dukungan terlebih dulu pada 17 Juli 2020 lalu, sementara Gerindra menyusul pada 3 Agustus 2020.
Pasangan Gibran-Teguh didukung hampir seluruh partai di Solo. Selain PDIP, Gerindra, pasangan ini didukung Golkar, PAN yang masing-masing memiliki 3 kursi.
Kemudian ada PSI yang memiliki satu kursi serta PKB dan PPP yang tidak memiliki kursi ikut menyatakan dukungan.
Gibran-Teguh akan melawan pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang maju Pilkada Solo melalui jalur independen yang telah memperoleh 38.831 dukungan.
PKS yang memiliki 6 kursi di DPRD memutuskan tidak mengusung jagoan karena tidak mendapat sekutu.
Â
Muhammad-Sara di Pilkada Tangsel
Kedua partai juga berkoalisi Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka mengusung pasangan Muhammad dan Saraswati Djojohadikusumo.
Muhammad adalah mantan sekretaris daerah dan Saraswati merupakan keponakan Prabowo Subianto. Pasangan ini pun mengantongi 16 kursi dari PDIP dan Gerindra, dari total 50 kursi yang ada.
Selain itu, pasangan ini didukung PAN, PSI, dan Hanura dengan total 23 kursi di parlemen Tangsel. Muhamad-Sara juga didukung empat partai tanpa kursi, yakni Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya.
Pasangan Muhamad-Sara bakal bertarung melawan putri Wapres Ma’ruf Amin, yakni Siti Nur Azizah bersama Ruhama Ben sebagai calon Wakil Wali Kota Tangsel. Pasangan ini didukung Partai Demokrat, PKS dan PKB.
Â
Advertisement
Olly-Steven di Pilgub Sulawesi Utara
Selanjutnya di Pilgub Sulawesi Utara. PDIP dan Gerindra sepakat mengusung Olly Dondokam Bey dan Steven Kandouw.
Keduanya merupakan petahana dan berasal dari PDIP. Untuk Olly, selama di Politik dikenal sebagai kader senior PDIP yang dekat dengan Megawati.
Pasangan ini didukung koalisi gemuk lima partai PDI Perjuangan, Gerindra, PSI, PKB, dan Perindo.
Selain Olly dan Steven, Pilgub Sulut akan diramaikan pasangan Tetty Paruntu-Sehan Landjar yang didukung Golkar dan PAN. Satu lagi yakni Vonnie Anekke Panambunan dikabarkan bakal diusung NasDem.
Â
Pradi-Afifah Pilkada Kota Depok
Koalisi Gerindra dan PDIP juga terjadi di Depok. Dua partai sepakat mengusung Pradi Supriatna dan Afifah Aliyah.
Pradi merupakan calon petahana dari posisinya sekarang Wakil Wali Kota Depok. Sedangkan Afifah dikenal sebagai kader PDIP dan seorang pengusaha.
Rekomendasi untuk Pradi dan Afifah membuat duet koalisi Gerindra dan PKS bubar. Kedua partai menghimpun kekuatan sejumlah partai, di antaranya Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Depok mencapai 32 kursi.
Kemudian ada partai-partai non-parlemen seperti Perindo, NasDem, PBB, dan Hanura.
Pradi nantinya akan melawan rekannya saat ini Muhammad Idris, Wali kota Depok. Idris akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono.
PKS membangun Koalisi Tertata Adil Sejahtera bersama Demokrat dan PPP dengan total perolehan 18 kursi di DPRD.
Â
Reporter : Raynaldo Ghiffari Lubabah
Sumber : Merdeka
Advertisement