Sukses

4 Fakta Semburan Lumpur Campur Air dan Gas di Bekasi yang Viral

Video tentang semburan lumpur bercampur air dan gas dari dalam tanah di permukiman warga di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, viral.

Liputan6.com, Jakarta - Video tentang semburan lumpur bercampur air dan gas dari dalam tanah di permukiman warga di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, viral. Peristiwa itu terjadi sejak Sabtu 5 September 2020.

Ketinggian semburan lumpur bahkan disebut mencapai 8 meter. Kejadian langka yang terjadi secara tiba-tiba itu, sempat membuat heboh warga sekitar yang berbondong-bondong menyambangi lokasi.

Semburan itu terjadi semenjak ada pengeboran sumur pukul 07.00 WIB, Sabtu. Pukul 10.25 WIB, kembali terjadi semburan lumpur bercampur air. Semburan pun terus berlanjut hingga Senin (7/9/2020) siang ini, dan menjadi tontonan warga sekitar.

"Masih keluar (semburan), tetapi tidak terlalu nyembur. Sekarang juga isinya air, bukan lumpur," kata Lurah Jatirangga, Ahmad Affandi, Senin (7/9/2020).

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun Liputan6.com terkait semburan lumpur yang menghebohkan warga tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Bermula dari Pengeboran Sumur

Semburan lumpur diketahui berasal dari pengeboran sumur yang berdekatan dengan kolam renang rumah seorang warga setempat. Para pekerja awalnya mendapat perintah dari sang pemilik rumah, Dolay Manahan, untuk mengebor air sedalam 120 meter.

Pengeboran pun dimulai Sabtu pagi sekira pukul 07.00 WIB. Saat pekerja ingin melanjutkan mengebor di kedalaman 99 meter, tiba-tiba keluar semburan gas setinggi 10 meter. Namun semburan tersebut berhenti pada pukul 10.15 WIB.

Sekira pukul 11.00 WIB, lokasi semburan mulai didatangi pihak-pihak terkait yang ingin melihat secara langsung peristiwa yang sudah menyebar luas ke publik itu. Mulai dari camat setempat, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko beserta jajaran, hingga aparat TNI.

 

3 dari 5 halaman

Sumur Ditutupi Bebatuan dan Baja

Untuk meredam volume semburan lumpur yang terus keluar, petugas menutupi titik semburan dengan bebatuan, karung pasir dan lempengan baja.

Meski tak berdampak banyak, namun lumpur tak lagi menyembur. Hanya air yang masih terus keluar disertai semburan gas.

"Masih keluar (semburan), tetapi tidak terlalu nyembur. Sekarang juga isinya air, bukan lumpur," kata Lurah Jatirangga, Ahmad Affandi, Senin (7/9/2020).

 

4 dari 5 halaman

Endapan Lumpur Sudah Dibersihkan

Endapan lumpur yang menggenangi saluran air di sekitar lokasi, kemudian dibersihkan oleh petugas.

Lumpur sebelumnya sengaja dialirkan ke saluran air untuk mencegah penumpukan di pekarangan rumah sang pemilik lahan.

"Untuk mengangkat lumpur, kami bekerja sama dengan Pematusan," ujar Affandi.

 

5 dari 5 halaman

Masih dalam Selidiki Penyebab

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab semburan lumpur. DLH juga ingin memastikan kandungan air dan gas yang ikut keluar dari titik semburan.

"Apakah airnya berbahaya atau gimana, akan dites dulu oleh dinas teknis, setelah itu dikoordinasikan," pungkas Affandi.