Sukses

Ketum PP Muhammadiyah: Prof. Abdul Malik Fadjar Sosok Bersahaja yang Tak Banyak Bicara

Mantan Menteri Pendidikan Abdul Makik Fadjar meninggal dunia. Malik Fadjar yang juga merupakan mantan pengurus PP Muhammadiyah ini meninggal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar meninggal dunia. Almarhum yang juga merupakan mantan pengurus PP Muhammadiyah ini meninggal di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, dirinya banyak belajar dari almarhum.

"Sebagai orang yang lebih muda dan banyak berinteraksi dengan Prof. Malik, saya banyak belajar dari beliau," kata Haedar kepada Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

Menurut dia, almarhum bukan hanya sekedar tokoh Muhammadiyah saja. Tapi juga sosok bagi umat Islam dan bangsa Indonesia yang bersahaja.

"Yang bersahaja, gigih, penuh prestasi di bidang pendidikan, berpikiran maju, inklusif, dan diterima banyak pihak," ungkap Haedar.

Dia menuturkan, bangsa Indonesia sudah kehilangan tokoh besar, yang lebih banyak bekerja untuk umat daripada bicaranya.

"Kita kehilangan tokoh besar yang dimiliki bangsa ini. Beliau lebih banyak bekerja bangun pusat keunggulan dan membawa umat untuk maju ketimbang banyak bicara. Pengabdiannya untuk bangsa sangat besar tanpa mengeluh, radius pergaulan dan pemikirannya pun melintasi," Haedar memungkasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Meninggal Dunia

Sebelumnya, Mantan Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar diberitakan meninggal dunia.

“Benar, beliau meninggal dunia, wafat pada pukul 19.00 WIB tadi. Beliau meninggal di RS Mayapada Kuningan," ucap Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Agus Suradika saat dihubungi Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

Agus mengatakan, sebagai menteri banyak karya dan prestasi yang dihasilkan dari almarhum. Dia pun mengungkapkan Muhammadiyah merasa kehilangan atas berpulangnya Malik Fadjar, yang juga pernah menjabat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu.

"Kita kehilangan salah satu tokoh, pemikir, dan penggerak Pendidikan Muhammadiyah,” ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu.