Sukses

Anies: Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Mulai 14 September 2020

Anies juga menyatakan akan membatasi waktu operasional transportasi publik di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, sistem pembatasan kendaraan dengan nomor ganjil genap ditiadakan mulai Senin 14 September 2020.

"Ganjil genap akan ditiadakan mulai tanggal 14 September," kata Anies di gedung Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan juga akan membatasi waktu operasional transportasi publik di Jakarta. Kendati begitu Anies tidak menjelaskan detail terkait aturan tersebut.

"Lalu lintas akan ada pembatasan kendaraan umum, jumlahnya dan jumlah penumpang per kendaraan. Jadi itu sebagian dari kebijakan, nanti detailnya," ucap dia.

Sementara itu, Anies menyatakan pihaknya akan menggelar rapat bersama dengan kepala daerah di kota penyangga Ibu Kota. Hal tersebut guna membahas terkait sinkronisasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Jam 2 siang nanti saya mengundang Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Wali Kota Bekasi, Bupati Bekasi, Wali Kota Bogor, Bupati Bogor, Wali Kota Depok, Bupati Tangerang, Wali Kota Tangerang, dan Wali Kota Tangerang Selatan," jelas Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

DKI kembali terapkan PSBB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota. Dia mengatakan hal tersebut guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin tinggi.

"Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi masa transisi tapi PSBB awal dulu," ujar dia.

Sementara itu, jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 di Jakarta bertambah 1.026 kasus pada Rabu (9/9/2020). Dengan penambahan tersebut jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 49.837 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan 37.245 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,7 persen.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 11.245 orang yang masih dirawat atau isolasi," kata Dwi dalam keterangan pers.