Sukses

Jelang PSBB, Wagub DKI Minta Warga Disiplin Protokol Kesehatan di Tempat Ibadah

Selama PSBB, tempat ibadah di perkampungan dan permukiman di Jakarta tetap dibuka namun dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya di lingkungan masjid dan tempat ibadah lainnya.

Hal itu menyusul kambali diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSB) di DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menarik rem darurat seiring peningkatan kasus Covid-19

"Angka kematian terus menurun, kesembuhan terus meningkat, tapi penyebaran juga meningkat. Untuk itu perlu ada upaya. Kita kembali sebagaimana dulu kita kerja dari rumah, beribadah di rumah, dan belajar di rumah," ujar Riza di Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020). 

"Bagi rumah ibadah tetap dibuka, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kecuali masjid raya yang dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai daerah. Itu dilarang. Kalau masjid di permukiman diperbolehkan," ucap Riza. 

Dalam kesempatan tersebut, Riza menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang selalu melaksanakan protokol kesehatan dengan tidak pernah melepas masker saat berada di luar rumah.

"Terima kasih kita telah melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ini penting sekali karena angkanya terus meningkat. Karena menurut para ahli, yang efektif untuk mengurangi penyebaran Covid-19 adalah menggunakan masker. Jadi, masker ini boleh dibilang wajib dipakai kapan pun dan di mana pun,” ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Saling Membantu dan Donor Darah

Lebih lanjut, dia juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang bersedia saling membantu sesama di masa pandemi.

“Terima kasih bantuan dari BAZNAS. Terima kasih bantuannya, selama pandemi ini banyak orang yang sulit karena itu kita saling membantu. Di mana pun ada warga yang menbutuhkan apabila ada berlebih jangan lupa ingat warga sekitar. Pastikan tidak boleh ada warga Jakarta yang kelaparan,” ujar Riza.

Selain itu, Rriza mengajak masyarakat untuk berpartisipasi melakukan donor darah. Mengingat sejak masa pandemi ini, stok darah Palang Merah Indonesia (PMI) menurun.

"Sejak masa Covid ini PMI yang biasanya sehari mendapatkan 1.200 donor sekarang rata2 hanya 100-200. Untuk itu, kami minta masyarakat untuk partisipasi, ikut donor darah bagi warga yang membutuhkan. Jadi mungkin kita suatu saat butuhkan kita juga tidak kekurangan,” tandasnya.