Sukses

Buya Syafii: Presiden, Bangsa Bisa Oleng karena Kematian Dokter Akibat Covid-19

Ahmad Syafii Ma'arif menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Ahmad Syafii Ma'arif menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal Covid-19. Lewat suratnya, pria yang akrab disapa Buya ini menyatakan keprihatinannya terhadap ratusan jiwa dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus Corona.

"Yang Mulia Presiden Republik Indonesia, sebagai salah seorang yang tertua di negeri ini, batin saya menjerit dan goncang membaca berita kematian para dokter yang sudah mencapai angka 115 pagi ini plus tenaga medis yang jumlahnya besar pula," tulis Buya seperti diunggah resmi oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center, Minggu (13/4/2020).

Buya berharap, dengan angka kematian tersebut, Presiden Jokowi dapat memerintahkan Menteri Kesehatan bertindak lebih baik. Tujuannya, demi menyelamatkan jiwa tenaga medis dan pasien Covid-19.

"Mohon perintahkan kepada menteri kesehatan dan jajarannya, semaksimal mungkin untuk menolong nyawa mereka," jelas Buya.

Jika tidak, khawatir dia, Indonesia bisa semakin mencemaskan dalam situasi melawan pandemo virus corona saat ini.

"Jika begini terus bangsa Indonesia bisa oleng karena kematian para dokter saban hari dalam tugas kemanusiaanya di garis paling depan," Buya menandasi kekhawatirannya soal Covid-19 di Tanah Air.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Data Covid-19

Jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pada Sabtu 12 September 2020 bertambah 3.806 pasien menjadi 214.746 orang.

Kasus sembuh bertambah sebanyak 2.241 orang, sehingga total akumulatif ada 152.458 orang.

Sementara, pasien meninggal karena Covid-19 bertambah 106 orang menjadi 8.650 orang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan Covid-19 terbanyak di Indonesia. Terdapat 1.205 kasus positif Covid-19 di Ibu Kota. Sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 52.840 orang.