Liputan6.com, Jakarta: Sekolah darurat Kartini yang dibangun dua saudara kembar Sri Irianingsih dan Sri Rossiati di pinggir rel di kawasan Bandengan, Jakarta Utara akan digusur, Sabtu (8/9).
Sekolah gratis yang dibangun sederhana ini akan dipindahkan ke lokasi yang lebih sempit karena berdiri dalam radius 12 meter jalur kereta api. Sebanyak 600 anak-anak pemulung mengenyam ilmu di lahan 40 X 10 meter itu dari pendidikan pra-sekolah hingga sekolah menengah pertama.
Tidak ada penyekat antarkelas, tanpa seragam lengkap, dan tanpa sepatu. Setiap harinya, para murid harus belajar di tengah suara bising kereta api. Kini hanya tinggal tersisa sebuah sekolah dari lima sekolah yang dibangun si kembar atau Bu Rian dan Rossi sejak 1990 silam. Pendidikan gratis yang sering disuarakan pemerintah nyatanya sulit ditemukan. (APY/FRD)
Sekolah gratis yang dibangun sederhana ini akan dipindahkan ke lokasi yang lebih sempit karena berdiri dalam radius 12 meter jalur kereta api. Sebanyak 600 anak-anak pemulung mengenyam ilmu di lahan 40 X 10 meter itu dari pendidikan pra-sekolah hingga sekolah menengah pertama.
Tidak ada penyekat antarkelas, tanpa seragam lengkap, dan tanpa sepatu. Setiap harinya, para murid harus belajar di tengah suara bising kereta api. Kini hanya tinggal tersisa sebuah sekolah dari lima sekolah yang dibangun si kembar atau Bu Rian dan Rossi sejak 1990 silam. Pendidikan gratis yang sering disuarakan pemerintah nyatanya sulit ditemukan. (APY/FRD)