Sukses

FJB: Sekda Saefullah Adalah Tokoh Betawi yang Patut Diteladani

Kehilangan Besar Masyarakat Betawi dan Harapkan Pengganti Saefullah Juga Orang Betawi

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Forum Jurnalis Betawi (FJB), Ahmad Buchori, menjelaskan Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah merupakan tokoh Betawi yang diteladani dan memiliki karir cemerlang di Pemprov DKI Jakarta. Buchori menyebut total empat gubernur dilayani almarhum, mulai dari Gubernur Joko Widodo hingga Anies Baswedan.

Almarhum merupakan salah satu putra Betawi terbaik yang lahir dari kampung Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 56 tahun lalu. Di masyarakat Betawi, almarhum menjadi teladan, karena aktif di banyak organisasi sosial dan keagamaan, seperti Ketua NU DKI Jakarta, anggota Dewan Pakar Gerbang Betawi, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pencak Silat Tradisional Betawi Indonesia (Astrabi), Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Bamus Betawi, dan sebagainya.

Buchori mengatakan, warga Jakarta, khususnya orang Betawi, adalah kehilangan sangat besar karena almarhum Saefullah merupakan tokoh panutan bagi anak-anak muda yang menempuh karir di pemerintahan daerah. Beliau menjadi inspirasi bagi generasi muda Betawi yang bercita-cita menjadi petinggi di DKI Jakarta.

"Untuk itu, Forum Jurnalis Betawi berharap inspirasi generasi muda Betawi ini tidaklah putus, sehingga Gubernur Anies bisa menunjuk orang Betawi juga sebagai pengganti almarhun sebagai sekretaris daerah," kata Ahmad Buchori dalam keterangan pers, Rabu (16/9/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tokoh yang Peduli Pendidikan

Direktur Eksekutif Gerbang Betawi, Ashari menjelaskan almarhum adalah anggota Dewan Pakar. Dukungannya terhadap ormas pemberdayaan masyarakat Betawi ini sangat tinggi sejak Gerbang Betawi berdiri tiga tahun lalu.

Almarhum juga seorang pekerja keras, ulet, dan memiliki semangat maju yang besar. Yang meniti karir dari bawah sebagai tenaga guru honorer di pemda, lalu melanjutkan pendidikan tinggi mulai dari S1, S2, hingga S3.

"Saya pernah mendengar cerita langsung dari almarhum, waktu sekolah harus lewat pematang sawah dan jalan kaki sejauh 8 kilometer. Di sini semangat pantang menyerah almarhum untuk mengejar cita-citanya," ungkap Ashari.

Beky Mardani, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, menambahkan Saefullah merupakan anggota Dewan Pembina yang peduli dengan pendidikan sehingga sangat perhatian terhadap kemajuan pendidikan anak-anak Betawi dan warga Jakarta pada umumnya.

"Kami merasa kehilangan tokoh yang sangat peduli pada lingkungannya, yang sangat cinta pada profesi dan tugasnya. Beliau adalah teladan yang tidak henti memikirkan kemajuan warga Jakarta. Mohon doanya dan memaafkan segala kekhilafan almarhum selama ini serta mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT," katanya.