Sukses

Kronologi Atap dan Dinding RS Khusus Covid-19 Pulau Galang Roboh Tertiup Angin

Atap dan dinding gedung karantina 240 RSKI Pulau Galang copot dan berterbangan ditiup angin kencang.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 yang ada di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau diterjang angin kencang pada Rabu 16 September 2020. Atap dan dinding gedung karantina 240 copot dan berterbangan.

Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Harry Goldenhart membenarkan hal tersebut. "Benar terjadi kemarin," katanya saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (17/9/2020).

Peristiwa itu berawal saat terjadi hujan deras disertai angin kencang di kawasan RSKI Covid-19 Pulau Galang sekitar pukul 01.30 WIB.

Satu jam kemudian, kondisi cuaca yang makin tidak bersahabat membuat seng di bangunan karantina 240 beterbangan. Gedung karantina yang diisi 160 orang itu pun rusak sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung sebelahnya.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan saat ini sedang dalam perbaikan," jelas Harry.

Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang, Kolonel Khairul Ihsan mengatakan, bangunan karantina pasien tanpa gejala itu memang berlokasi berhadapan dengan alam terbuka. Dampaknya, angin mudah sekali menerjang.

"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga enggak ada penahan angin, mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," tutur Khairul.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hubungi Vendor

Usai peristiwa itu, pihak rumah sakit langsung berupaya memperbaiki bagian yang copot. Namun, kondisi bahan yang ada tidak bisa digunakan kembali karena rusak.

"Hari ini kami laporkan ke bagian pemeliharaan vendornya. Kami masih ada kontrak kerja, karena itu belum sampai enam bulan," katanya.

Sebagai antisipasi ke depan, ia berharap vendor memasang bagian bangunan lebih kuat agar tidak mudah copot dihantam angin.

"Takutnya bangunan itu pakunya kurang, gimana ya, kok bisa terbang," kata Khairul menambahkan.

Berdasarkan catatan Gugus Tugas Covid-19, terdapat 228 orang terkonfirmasi positif virus mematikan itu yang hingga kini masih dirawat di RSKI Pulau Galang.