Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, cerita dari seorang penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, viral di media sosial. Dia mengaku mengalami pelecehan seksual usai melakukan rapid test oleh seoarang pria yang dipanggilnya dokter.
Menurut akun Twitter @listongs, peristiwa yang menimpa dirinya terjadi pada Jumat pagi, 18 September 2020 saat tengah menuju departure area Terminal 3.
Tak cukup sampai di situ, pelecehan seksual masih dilakukan setibanya di Nias. Pria yang dipanggilnya dokter tersebut mengirim pesan melalui aplikasi Whatsapp dan beberapa kali berusaha meneleponnya.
Advertisement
Dari kasus pelecehan seksual, berita terpopuler lainnya terkait kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City yang dilakukan oleh sepasang kekasih, DAF (26) dan LAS (27).
Lewat gelar rekonstruksi yang dilakukan di dua lokasi, pada Jumat, 18 September kemarin terungkap fakta, sebelum membunuh korban RHW, DAF memukul kepala dan menindih dada korban, sebelum menusuknya dengan gunting.
Peristiwa tersebut terjadi di Apartemen kawasan Pasar Baru Jakarta Pusat. Jasad RHW lalu dibawanya ke Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Dalam reka adegan juga terungkap, untuk menghilangkan jejak, DAF menaburkan kopi dan menyemprotkan pengharum ruangan untuk mengilangkan bau busuk.
Sebelum korban tak lagi bernyawa, Kedua pelaku menguras uang yang ada di kartu ATM korban setelah sempat bertanya nomor PIN ATM. Uang didapatkan digunakan untuk membeli logam mulia dan menyewa rumah di daerah Cimanggis, Kota Depok
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 17 September 2020:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Dugaan Pelecehan Seksual Penumpang Bandara Soetta Viral, Ini Kata Polisi
Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa seorang penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) viral di media sosial twitter. Peristiwa terjadi saat penumpang melakukan rapid test di Terminal 3.
Akun @listongs menceritakan kronologis dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria yang dia panggil dokter pada Jumat (18/9/2020) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Pria tersebut yang melakukan rapid test kepada dirinya.
Pada pemeriksaan pertama, pria tersebut menyampaikan bahwa hasil rapid test perempuan muda yang akan terbang ke Nias pukul 06.00 pagi itu reaktif.
Lalu diceritakan lagi bahwa hasil tersebut bisa diubah ke non-reaktif asalkan ada sejumlah uang yang dibayarkan.
Tak sampai disitu, pemilik akun juga menceritakan bahwa dirinya mengalami pelecehan seksual dari orang yang dipanggil dokter tadi saat menuju departure area Terminal 3.
Advertisement
2. Terungkap 6 Fakta Baru dari Pasangan Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata City
Polisi telah menggelar reka adegan dari kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jumat, 18 September 2020 kemarin. Ada 37 adegan yang diperagakan kedua pelaku saat rekonstruksi.
Dalam reka adegan kasus pembunuhan dan mutilasi yang digelar di Apartemen Pasar Baru, Jakpus, salah satu tersangka yakni DAF telah lebih dahulu masuk ke unit apartemen yang disewa LAS.
Dia bersembunyi di kamar mandi sambil memantau gerak-gerik kekasihnya bersama dengan korban. Saat itu, LAS dan korban pun tiba di kamar hotel.
Ketika mereka berdua sedang melakukan hubungan badan, DAF muncul memperlihatkan sosoknya di depan korban.
"Tersangka DAF kemudian memukul kepala dan menindih dada korban," kata penyidik.
Tak sampai di situ, kepala korban pun dihantam menggunakan batu serta dadanya ditusuk menggunakan gunting. Penyidik mengatakan, barang-barang itu memang sudah dipersiapkan oleh korban.
3. HEADLINE: Antrean Pasien Covid-19, Sinyal Darurat Disiplin Protokol Kesehatan?
Antrean rumah sakit, diakibatkan terus bertambahnya kasus positif COVID-19 di Indonesia. Sejak September 2020, penambahan kasus positif di Indonesia menembus angka 3.000 setiap hari.
Hal ini menunjukkan penularan virus sangat tinggi. Salah satu penyebab bertambahnya kasus corona di Indonesia, karena masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan.
"Memang bertambah kan pasiennya, kalau masyarakat patuh protokol kesehatan, mestinya pasien tidak akan bertambah," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Akmal Taher kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Satgas COVID-19 pun sudah menempuh berbagai macam cara agar masyarakat patuh protokol kesehatan. Namun nyatanya di beberapa kota besar, masyarakat sudah mulai berkerumun dan tidak menjaga jarak.
"Kalau di DKI sekarang dibikin beberapa pembatasan-pembatasan kemudian dibikin mitigasi, artinya siapa yang melanggar akan dihukum, pengawasan lebih ketat, dikasih hukuman. Itu yang akan dikerjakan," kata Akmal.
Jika upaya itu tak juga membuahkan hasil dan pasien COVID-19 terus meningkat, kata Akmal, Satgas akan membuat sanksi semakin berat.
Advertisement