Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki penyebab kematian polisi berinisial ABW (29) di pinggir Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur menemukan titik terang.
Anggota Provos berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) itu menjadi korban tabrak lari. Hal itu terungkap dari pelat nomor kendaraan yang terjatuh di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga
Penyidik pun bergerak cepat menelusuri pemilik kendaraan yang pelat nomornya tertinggal tersebut. Pelaku akhirnya berhasil diamankan.
Advertisement
"Anggota Polri diindikasikan menjadi tabrak lari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Jumat 18 September 2020.
Berikut fakta-fakta terbaru terkait penyebab kematian polisi yang ditemukan bersimbah darah di Pondok Ranggon, Jaktim:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditabrak Oknum Anggota TNI
Penyebab kematian anggota polisi berinisial ABW (29) di Pondok Ranggon, Jakarta Timur mulai menemukan titik terang. Polisi menyebut, korban diduga ditabrak oleh oknum anggota TNI.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Jumat (18/9/2020).
"Anggota Polri diindikasikan menjadi tabrak lari. Dari hasil penyelidikan, diamankan seseorang anggota TNI," kata Yusri di Polda Metro Jaya.
Yusri mengatakan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Polisi Militer Kodam Jayakarta untuk mengusut kasus meninggalnya ABW.
Advertisement
Diserahkan ke Pomdam Jaya
Dari hasil penyelidikan, ditemukan pelat nomor kendaraan di lokasi penemuan jasad anggota polisi tersebut.
Diduga pemilik kendaraan yang pelat nomornya tertinggal adalah oknum anggota TNI. Pelaku pun diamankan di kediamannya.
"Kami amankan kemarin. Kami serahkan ke Pomdam Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.
Sempat Dinilai Janggal
Penyebab kematian Briptu ABW karena kecelakaan lalu lintas sempat dinilai janggal. Sebab, posisi penemuan korban dan kendaraannya cukup jauh.
Hal itu diungkapkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama jajarannya pada Kamis sore.
"Saya ikut lakukan olah TKP kemarin karena ada yang sempat mengatakan bahwa ini laka lantas, makanya saya cek apakah ini laka lantas, penganiayaan, atau pembunuhan," kata Sambodo saat dihubungi awak media, Jumat (18/9/2020).
Menurut Sambodo, kemungkinan penyebab kematian korban merupakan kecelakaan lalu lintas sangat tipis. Pasalnya, posisi terakhir jasad korban dengan sepeda motor sangat jauh.
"Fakta-fakta yang cukup janggal misal jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan," ujar dia.
Kendati begitu, Sambodo belum mau memberikan kesimpulan. Pihaknya akan melihat penyebab luka-luka yang dialami korban. Saat ini, Ditlantas Polda Metro bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Metro untuk mengusut kasus kematian anggota polisi ini.
"Ya saya belum menyatakan bahwa ini bukan laka lantas. Tetapi karena itu hasil penyelidikan dari reserse. Tapi kan memang kejanggalannya dari jarak ditemukannya motor dengan korban cukup jauh, kurang lebih 300 meter," ujar Sambodo.
Advertisement