Sukses

Kemensos Tuntaskan Santunan Ahli Waris untuk Korban Gempa-Tsunami Sulteng

Santunan untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi ini, melengkapi santunan yang telah diberikan sebelumnya kepada 1.906 jiwa di tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) menyerahkan santunan ahli waris korban meninggal dunia akibat gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Sulawesi Tengah (Sulteng). Pada penyaluran tahap terakhir ini, Kemensos menyerahkan santunan senilai Rp 24,3 miliar kepada 1.620 ahli waris korban meninggal dunia dengan nilai masing-masing sebesar Rp15 Juta

Mewakili Menteri Sosial, Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam, Sunarti menyerahkan santunan secara simbolis kepada Gubernur Sulawesi Tengah.

"Pada tahun 2020 ini berdasarkan usulan dari pimpinan daerah masing-masing kabupaten/kota terdampak bencana alam di Provinsi Sulawesi Tengah, kami menuntaskan santunan ahli waris tahap terakhir untuk 1.620 jiwa dengan nilai Rp 24,3 miliar," ujar Sunarti dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (19/9/2020).

Santunan untuk korban gempa, tsunami, dan likuifaksi ini, melengkapi santunan yang telah diberikan sebelumnya kepada 1.906 jiwa di tahun 2019.

"Santunan disalurkan kepada 1.620 jiwa berasal dari empat Kabupaten Kota dengan rincian Kota Palu sebanyak 1.324 jiwa, Kabupaten Sigi 90 jiwa, Kabupaten Donggala 158 jiwa, Kabupaten Parigi Moutong 48 jiwa," papar dia.

Pada tahap sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan santunan ahli waris senilai Rp 28,6 miliar kepada 1.906 ahli waris korban meninggal akibat gempa dan tsunami Sulteng. Sehingga, sampai saat ini Kementerian Sosial telah menyalurkan santunan ahli waris kepada 3.526 jiwa dengan nilai Rp 52,9 miliar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gubernur Sulteng sampaikan terima kasih

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengungkapkan rasa terima kasih atas santunan tersebut.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Kementerian Sosial yang telah menyanggupi sisa tahap kedua ini. Namun demikian saya tetap mengharapkan manakala dalam perjalanan ke depan masih ada lagi data-data yang masuk maka tidak ada salahnya akan tetap kami usulkan, asalkan datanya akurat," ucapnya.

Koni Ahmad (64) salah seorang penerima santunan mengaku bersyukur mendapatkan bantuan ini. Menurutnya, bantuan tersebut dapat menopang kehidupannya yang sudah dua tahun belakangan ini minim penghasilan.

"Dapat bantuan ini Alhamdulillah, adanya ini mungkin berguna bagi saya karena saya tidak punya apa-apa sudah, habis sudah, sudah dua tahun ini nggak ada kerja, warung saya habis semua tidak ada sisa, istri saya meninggal," ucap Koni.

Peristiwa bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi melanda Provinsi Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Bencana tersebut mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia dan permukiman serta fasilitas umum lainnya rusak.