Sukses

Update Corona Senin 21 September: Bertambah 124, Pasien Covid Meninggal Jadi 9.677 Orang

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 20 September 2020, pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Per data hari ini, Senin (21/9/2020), ada 124 orang yang meninggal dunia akibat virus Corona Covid-19.

Jadi hingga kini, total akumulatif sebanyak 9.677 pasien Corona Covid-19 di Indonesia meninggal dunia.

Informasi tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19.

Terkait penambahan kasus positif ada 4.176 orang pada hari ini. Total akumulatifnya ada 248.852 orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona Covid-19 hingga saat ini di Indonesia.

Sedangkan kasus sembuh pada hari ini bertambah 3.470 orang. Sehingga, di Indonesia total akumulatif ada 180.797 orang sudah dinyatakan sembuh dan negatif Corona Covid-19.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 20 September 2020, pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Tower 4 Wisma Atlet Mulai Dibuka

Ada sejumlah fasilitas di flat isolasi mandiri Tower 4 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang mulai dibuka hari ini, 21 September 2020. Fasilitas tersebut mendukung kenyamanan pasien dan diharapkan dapat mempercepat penyembuhan.

"Sebenarnya flat di Tower 4 sama seperti Tower 5 Wisma Atlet, yang juga sebagai tempat isolasi mandiri. Kami siapkan pasien setiap harinya penanganan dari sisi kesehatan," terang Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Tugas Ratmono saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (21/9/2020).

"Seperti pemberian vitamin, diberikan asupan makanan bergizi yang cukup dan sudah ada analisa gizi yang cukup. Kemarin, kami juga cek di bagian analisa gizi," sambung dia.

Selain itu, ada tim psikososial dari psikolog. Pasien yang menjalani isolasi mandiri bisa berkonsultasi dengan psikolog maupun dokter.

"Kami di Wisma Atlet ada yang namanya weekend psychology consultant. Jadi, semacam layanan daring dengan virtual gitu. Mereka (pasien) langsung diberikan akses kepada host di Tower 2--bagian manajemen," lanjut Tugas.

"Pasien diberikan akses melalui ponsel dan perangkat elektronik lain supaya langsung konsultasi dengan psikolog juga dokter-dokter. Dalam hal ini, dokter penanggungjawab spesialis paru, penyakit dalam, dan lainnya," sambung dia.

Fasilitas lain yang sudah disiapkan adalah tempat-tempat rekreasi. Misal, jogging track dan panggung untuk tempat berkumpul.

"Kalau pagi, kita sudah melihat mereka ada yang lari, jalan kaki, dan seterusnya. Ini suatu fasilitas yang tentunya diprogramkan tiap hari, sehingga mereka betul-betul bisa mempertahankan dan meningkatkan imunitas," tambah Tugas.

"Jadi, mereka tidak stres dan panik. Kesehatannya juga bisa teramati dengan baik, sehingga fasilitas yang ada dapat meningkatkan imunitas. Diharapkan mempercepat penyembuhan," jelas dia.

 

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.