Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng lima operator telekomunikasi untuk memberikan paket data secara gratis kepada para siswa madrasah. Hal tersebut untuk membantu meringankan biaya internet saat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Tentu kebutuhan kuota internet meningkat dan ini bisa membebani orangtua. Kami telah bersinergi dengan Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smartfren memberikan kartu perdana gratis kepada siswa madrasah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dalam keterangan pers, Kamis (24/9/2020).
Selain itu, dia mengatakan pihaknya masih mengupayakan untuk mengusulkan anggaran sebagai penunjang pelaksanaan PJJ di madrasah kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Advertisement
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar menambahkan, upaya meringankan beban siswa madrasah sudah dilakukan sejak masa awal pandemi. Kemenag misalnya, kata dia, segera mengeluarkan kebijakan yang membolehkan penggunaan dana BOS untuk menunjang kegiatan PJJ.
"Kami pada awal Juni juga sudah melakukan kerja sama dengan provider untuk memberi paket data dengan harga terjangkau bagi siswa dan guru madrasah," ujar dia.
Dia mengatakan, untuk kerja sama kali ini, paket data diberikan secara gratis dalam bentuk kartu perdana. Adapun besaran kuotanya, berbeda-beda sesuai kesepakatan kerja sama dengan pihak operator.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Besaran Kuota Kartu Perdana
XL Axiata misalnya, menurut Feby Sallyanto yang mewakili perusahaan, pihaknya akan menyalurkan bantuan berupa kartu SIM gratis kepada para pelajar madrasah dengan kuota 30GB. Kartu tersebut bisa mereka manfaatkan selama dua bulan.
"Mekanisme penyaluran bantuan akan dilakukan dengan cara pendistribusian kartu SIM kepada madrasah di seluruh Indonesia," terang Feby.
Layanan yang sama akan diberikan PT Indosat. Perusahaan ini memberikan Paket Kartu Perdana gratis, dan didalamnya sudah ada paket internet 30 GB.
"Paket tersebut bisa digunakan siswa madrasah di seluruh Indonesia, kapan dan dimana saja untuk mengakses situs, portal, serta IP yang ada hubungannya dengan pembelajaran," ujar SVP - Head of Regional & SME Fully Humaeroh.
Smartfren juga telah meluncurkan promo gratis kuota 30 GB yang dapat digunakan pelanggan untuk mengakses Ruangguru tanpa biaya. Smartfren juga telah membagikan MiFi dan kartu perdana gratis guna mendukung kegiatan belajar mengajar.
"Semoga melalui kerja sama dengan Kementerian Agama, Smartfren dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar jarak jauh sekaligus menjaga semangat para siswa dan tenaga pengajar di seluruh Indonesia untuk menggapai berbagai peluang baru," ujar Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.
Tri Indonesia juga siap mendukung program pembelajaran jarak jauh. Provider ini akan memberikan 10.000 kartu dengan total kuota 27 GB, terdiri atas 7 GB kuota internet regular di semua jaringan, 20 GB untuk Aplikasi Pendidikan.
"Semoga melalui kerja sama dengan Kementerian Agama, Tri Indonesia dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar jarak jauh untuk para guru dan siswa," kata Wakil Presiden Direktur PT Hutchison 3 Indonesia Muhammad Buldansyah.
Sementara Telkomsel, akan menyediakan kartu perdana dengan kuota data 10GB dari Paket MBJJ (Merdeka Belajar Jarak Jauh) senilai Rp10, dan dilengkapi paket renewal dengan kuota 11GB senilai Rp5000. Telkomsel akan melakukan distribusi kartu perdana khusus tersebut kepada institusi madrasah yang telah mendaftarkan diri di sistem pendataan online Kementerian Agama.
"Telkomsel merasa senang dapat kembali menjalin kolaborasi bersama Kementerian Agama sehingga bisa terus bergerak maju bersama mendampingi institusi pendidikan tingkat madrasah di seluruh Indonesia dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara efektif dan efisien," tutur PoH Direktur Sales Andri Wibawanto.
Advertisement