Sukses

Budi Karya Sumadi: Covid-19 Terus Menyerang, Tapi Kita Harus Move On

Kabar terakhir yang diperoleh Budi menyatakan bahwa perekonomian di beberapa negara kian membaik pada semester kedua 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Kagama dinilai perlu mengambil bagian untuk aktif mengedukasi masyarakat serta memberikan solusi pada persoalan yang dihadapi bangsa, terutama di masa pandemi ini. Untuk itu, pelaksanaan Kagama Inkubasi Bisnis (KIB) yang sudah berjalan sebanyak 14 kali dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat itu layak diapresiasi.

Demikian dituturkan Wakil Ketua Umum I PP Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Budi Karya Sumadi dalam webinar Kagama Inkubasi Bisnis (KIB) IX: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi.

Acara ini turut menghadirkan keynote speaker Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo. Hadir pula lima narasumber yakni Koordinator Staf Khusus Presiden RI dan Sekjend Kagama AAGN Ari Dwipayana, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna P Sugarda, dan Guru Besar FEB UGM Mardiasmo.

Kemudian, hadir pula pakar Epidemiologi UGM Riris Andono Ahmad serta Ekonom Core Indonesia Hendri Saparini. Guru Besar FEB UGM sekaligus Staf Khusus Menteri Perhubungan Wihana Kirana Jaya tampil sebagai moderator.

Budi Karya Sumadi memandang, ada permasalahan secara makro dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi.

"Sudah enam bulan Covid-19 memberi dampak yang luar biasa bagi Indonesia. Yang paling parah di sektor pariwisata: perhotelan, restoran, transportasi, dan agen travel. Terdapat penurunan kurang lebih 30 persen," tutur Budi Karya.

"Itu pasti mempengaruhi kita semua, membuat kita tambah sulit," imbuh Menteri Perhubungan RI tersebut.

Meski begitu, kabar terakhir yang diperoleh Budi menyatakan bahwa perekonomian di beberapa negara kian membaik pada semester kedua 2020. Beberapa negara itu seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan beberapa negara lain termasuk Indonesia.

Kabar yang disampaikan ini bagi Budi tentu memberi dampak positif bagi Indonesia. Apalagi, hal tersebut nyata terjadi setelah beberapa stimulus fiskal diklaim mendukung perbaikan kondisi masyarakat. Stimulus fiskal diberikan pemerintah dalam bentuk bantuan sosial dan beragam program.

"Kita sekarang fokus untuk menghadapi ketidaksiapan global yang terjadi pula di lingkup domestik," ujar Budi Karya.

Dia pun mengajak masyarakat berkonsolidasi untuk melakukan sebuah reformasi demi menciptakan sesuatu yang lebih baik pada masa mendatang.

"Saya melihat bahwa Covid-19 terus menyerang. Akan tetapi, kita harus move on, kita harus bergerak," terang alumnus Teknik Arsitektur UGM ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dilakukan dengan Humanis

Budi melanjutkan, dirinya dan jajaran menteri mendapat tugas dari Presiden untuk menjalankan tugas dan fungsi-fungsi pembangunan dan pergerakan dengan baik. Namun, hal itu harus dilakukan dengan humanis, higienis, dan dalam kondisi new normal.

Di satu sisi, protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik dan disiplin. Walau begitu, di sisi lain, pemerintah melalui kementerian juga harus mengupayakan program padat karya.

"Semua kementerian melakukan padat karya. Sehingga, mereka yang terkena PHK diharapkan bisa mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang baik," tutur Budi Karya.

"Saya pikir, hari ini adalah hari baik bagi kita untuk memberikan satu dorongan moril bagi seluruh masyarakat agar kuat menghadapi. Pemerintah terus memberikan dukungan kepada masyarakat. Saya pikir kita (Kagama) telah terbiasa berjuang sejak di Jogja untuk bisa melakukan dengan baik," pungkas Budi Karya.

Â