Sukses

Ditanya Jokowi, Pedagang Ketupat Sayur: Virus Corona Itu Setan Pak

Kepada Jokowi, pedagang ketupat sayur Khaerudin menceritakan bahwa omzetnya menurun karena pandemi Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berdialog dengan para pedagang kecil saat membagikan Bantuan Modal Kerja di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu (30/9/2020). Jokowi sempat bertanya ke salah satu pedagang mengenai apa itu virus Corona (Covid-19).

Pedagang itu bernama Khaerudin. Dia sehari-hari berjualan ketupat sayur Padang di daerah Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

"Saya mau tanya dulu sebentar, itu kalau menurut Bapak Covid-19 itu apa? Virus Corona ini apa?" tanya Jokowi seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

"Kalau pendapat saya ini iblis Pak. Setan," jawab Khaerudin.

"Haha, itu saja?" ucap Jokowi sambil tertawa kecil.

"Iya itu saja, Bapak," timpal Khaerudin.

Kepada Jokowi, dia menceritakan bahwa omzetnya menurun karena pandemi Corona. Biasanya, Khaerudin mampu meraup Rp 300.000 per hari. Namun, selama pandemi, omzetnya menurun hingga 50 persen.

"Sekarang di bawah 100 (omzetnya). Modalnya cuma sedikit, sekitar 300 (ribu)," kata Khaerudin.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bantuan modal kerja

Adapun bantuan modal kerja yang diberikan ke masing-masing pedagang sebesar Rp 2,4 juta. Bantuan ini sebagai tambahan modal usaha bagi pedagang kecil yang terdampak pandemi Covid-19.

Dia memahami bahwa pandemi corona membawa dampak negatif bagi perekonomian masyarakat. Jokowi mengatakan bahwa kondisi ini tak hanya dialami oleh pedagang kecil, namun juga usaha besar dan menengah.

Untuk itu, dia meminta para pedagang bertahan di tengah pandemi dan tak menutup usaha. Pasalnya, pemerintah tengah berupaya keras agar vaksin corona dapat disuntikkan ke masyarakat pada akhir 2020 atau awal 2021.

"Jangan sampai ada tutup, harus buka lagi, karena begitu keadaan normal ada yang ngisi yang lain, saat normal bapak usahanya berjalan kalau sudah tutup haduh untuk mulai lagi tidak mudah karena mungkin akan diisi pesaing yang lain," tutur Jokowi.