Liputan6.com, Jakarta Tingginya jumlah kendaraan bermotor tentu berdampak pada kualitas udara yang semakin buruk, karena semakin banyak kendaraan bermotor maka semakin besar pula polutan yang dihasilkan. Per 30 September 2020, berdasarkan laman iqair.com Indonesia menduduki peringkat ke-5 dengan kualitas udara yang buruk di susul India pada peringkat ke-4. Kondisi kemacetan juga memiliki sumbangsih besar terhadap polusi udara di Indonesia.
PT Jasa Raharja yang tergabung dalam Indonesia Financial Group (IFG) menyadari hal tersebut, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap lingkungan, PT Jasa Raharja melakukan aksi penanaman pohon bambu sepanjang 7 km di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Karawang – Jawa Barat. Kegiatan diresmikan pada hari Kamis (1/10) diwakili oleh Kepala Urusan PKBL PT Jasa Raharja, Hermanus H.
Baca Juga
Menurut Hermanus, kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan.
Advertisement
“Dipilihnya tanaman bambu adalah karena vegetasi bambu memiliki daya serap karbon dioksida tergolong paling besar, karena bambu memiliki kemampuan fotosintesis yang sangat tinggi," ujarnya.
Dalam melakukan aksinya, PT Jasa Raharja menggandeng Senyum Untuk Negeri dan bekerja sama dengan Satgas Citarum Harum Sektor 19 yang dipimpin oleh Komandan Kompi Sektor 19 Supriyanto. Dalam kesempatan tersebut, Supriyanto mengatakan bahwa mengembalikan kondisi sungai Citarum bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat saja tetapi juga seluruh golongan masyarakat.
Lebih lanjut Supriyanto mengatakan kerja sama seperti yang dijalin bersama PT Jasa Raharja merupakan hal yang sangat baik guna pelestarian lingkungan.
"Saya berharap agar program pelestarian seperti ini dapat terus berjalan dan bisa memotivasi masyarakat untuk lebih peduli lagi kepada alam,” harapnya.
Pohon bambu yang ditanam pada area bantaran sungai ini selain mampu menyerap karbon dioksida juga berfungsi dalam penguatan tanah sehingga dapat mencegah terjadinya longsor. Selain itu juga mampu menjaga dan memelihara keseimbangan lingkungan di DAS Citarum.
Dengan bertambahnya jumlah pohon tentu akan menambah jumlah oksigen dalam rangka mengurangi polusi yang ada dan hal ini tentu sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia, dan juga ekosistem yang ada terutama di masa sekarang dimana pemanasan global juga telah menjadi isu dunia.
Sungai Citarum sendiri termasuk dalam salah satu sungai yang menjadi pusat perhatian dunia dan masuk dalam PERPRES No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS.
(*)