Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta, para pimpinan dan pengelola pondok pesantren atau ponpes terbuka khususnya terkait Covid-19. Hal ini guna menekan penyebaran di wilayah tersebut.
Adapun hal ini disampaikannya dalam acara 'Silaturahmi Pimpinan Pondok Pesantren se-Kota Tasikmalaya dalam rangka Peningkatan Kewaspadaan Pondok Pesantren dalam Menghadapi Covid-19'.
Dia berharap, para pimpinan dan pengelola ponpes bisa berkoodinasi dengan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 atau Dinas Kesehatan setempat, jika memang ada indikasi penularan virus tersebut.
Advertisement
"Jika terjadi gejala Covid-19, diharapkan para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada Gugus Tugas setempat," kata Uu dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Karena itu, dia menuturkan, jangan ada yang menutup kasus Covid-19 tersebut.
"Pimpinan ponpes jangan menyembunyikan kalau di lingkungannya ditemukan kasus positif," tegas Uu.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Protokol Kesehatan Diutamakan
Uu berharap, dengan himbauan tersebut, tak ada lagi kasus Covid-19 di Jabar. Diketahui, ponpes di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya disebutkan ada yang terpapar.
Dia juga meminta agar semua bisa disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti, menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan. Menurutnya, inilah kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.
"Harapan kepada seluruh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan baik oleh para santri dan ajengan di kompleks pesantren juga selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat," ungkap Uu.
Advertisement