Sukses

Polisi: Tersangka Vandalisme Musala di Tangerang Tertekan Dilarang Keluar Rumah

Polisi menyatakan bila S, tersangka vandalisme dan pengrusakan musala di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, secara sadar melakukan perbuatannya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyatakan bila S, tersangka vandalisme dan perusakan musala di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, secara sadar melakukan perbuatannya tersebut.

"Tersangka sadar dan dengan sengaja melakukan perbuatan ([vandalisme ](vandalisme ""))tersebut,"ungkap Kaporesta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam, Jumat (2/10/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terutama dengan kejiwaan tersangka, tersangka S mengaku bila selama ini dia tertekan lantaran tidak boleh diperbolehkan bersosialisasi atau keluar dari rumah oleh kedua orangtuanya.

"Tersangka melakukan perbuatan tersebut karena tertekan dilarang keluar rumah oleh orangtua. Jadi tersangka ini di rumah setiap hari," kata Kapolres.

Sehingga tersangka emosi dan melampiaskan kekesalannya dengan cara perbuatan [vandalisme ](vandalisme "")tersebut. Tersangka S juga mengakui, bila perbuatannya itu sebagai bentuk pelampiasan kekesalannya yang sudah dia pendam terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Susah Tidur

"Dia mengaku sejak kelas 3 SMP tersangka mengeluh susah tidur, ada dorongan untuk melakukan kekerasan, perkelahian," ujarnya.

Namun, setelah diamankan polisi, ada penyesalan dalam diri tersangka. Ade Ary menyeritakan, bila mahasiswa tersebut mengaku menyesal atas apa yang sudah dilakukan. Tetap saja proses hukum harus berjalan.

Dalam kaus tersebut, pelaku disangkakan pasal 156 (a) KUHPidana tentang kejahatan terhadap ketertiban umum, yang pada pokoknya bersifat pemusuhan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, dengan ancaman 5 tahun penjara.