Liputan6.com, Jakarta - Isu pergantian Jaksa Agung ST Burhanuddin yang disampaikan salah seorang anggota DPR RI Arteria Dahlan dinilai kontraproduktif dengan keinginan korps Adhiyaksa dalam menyelesaikan kasus-kasus besar yang ditangani saat ini.
Penilaian itu disampaikan M Nasir Djamil, anggota Fraksi PKS kepada awak media, saat menanggapi isu pergantian ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung.
Baca Juga
"Pergantian Jaksa Agung itu tentang prerogratif Presiden Jokowi, begitupun menyampaikan info ke publik bahwa beredar curiculum vitae (cv) seseorang yang akan mengganti Burhanuddin tentu dinilai melangkahi wewenang Presiden", ujar Nasir Djamil dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).
Advertisement
Mengenai gedung utama Kejaksaan Agung yang dilalap si jago merah, beberapa waktu lalu, tentu bukanlah keinginan dan kelalaian Jaksa Agung. Secara umum hampir semua gedung tempat penyelenggara negara bekerja punya masalah dengan sistem keamanan.
Karena itu, Nasir mengharapkan kepada Sekretaris Negara M Praktikno agar melakukan upaya dan terobosan guna mencegah kejadian yang sama menimpa gedung pemerintah lainnya.
“Sangat naif jika mengaitkan kebakaran gedung Kejaksaan Agung dengan pergantian Burhanuddin. Saya sarankan agar wacana soal pergantiannya biar Presiden yang menjalankannya. Tugas DPR mengawasi dan memberikan solusi kepada mitra kerja. Bukan mengembangkan isu yang tidak jelas juntrungannya", pungkas Nasir Djamil.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pernyataan Arteria
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan meminta Polri berhati-hati mengeluarkan pernyataan soal kasus Djoko Tjandra dan kebakaran Kejaksaan Agung. Dia khawatir kasus ini ditunggangi.
"Mengenai kebakaran Kejaksaan Agung saya mohon betul Polri hati-hati bersikap dan berstament 'ini tidak terbakar tetapi dibakar', siapa pembakarnya pak? ini isu sensitif makanya saya mohon kepada ketua tim itu bisa lebih hati hati dan cermat," ujarnya saat Komisi III raker dengan Kapolri Idham Azis, Rabu (30/9).
Arteria khawatir ada yang memanfaatkan kepentingan pribadi dari kasus Djoko Tjandra tersebut. Dia mengklaim, sudah beredar di Sekretariat Negara, CV Jaksa Agung baru pengganti ST Burhanuddin.
"Jangan sampai ini kejadian ditunggangi, saat ini CV calon Jaksa Agung yang mau gantiin Jaksa Agung sudah beredar di Setneg Pak hanya karena isu isu seperti itu Pak," ungkapnya.
Advertisement