Sukses

DKI Akan Tambah Hotel Untuk Antisipasi Lonjakan Pasien COVID-19 Tanpa Gejala

Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) bersiap untuk menambah hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) bersiap untuk menambah hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19.

Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 tanpa gejala.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti sampai saat ini sudah ada tiga hotel yang dijadikan tempat isolasi yakni Ibis Style Mangga Dua (Jakarta Utara), Hotel U Stay Mangga Besar (Jakarta Pusat), dan Hotel Ibis Style Senen (Jakarta Pusat).

"Sementara ini baru tiga hotel, tapi tentu ke depannya terus bertambah sehingga semakin banyak sinergi antara pusat dan daerah dalam rangka menyiapkan tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala," kata Widyastuti di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Meskipun menyebutkan akan ada penambahan hotel isolasi terpusat dan terkendali, Widyastuti menyatakan tidak berharap adanya penambahan OTG maupun pasien gejala ringan COVID-19 di Jakarta.

"Namun setidaknya, penyediaan fasilitas tersebut untuk mengantisipasi adanya lonjakan OTG maupun pasien gejala ringan COVID-19 berupa batuk atau flu atau demam," ucapnya seperti dikutip dari Antara.

Dia juga menyatakan pemerintah daerah terus bersinergi dengan para manajemen hotel maupun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta dan Kementerian Parekraf dalam menyiapkan sarana yang ada.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Siapkan SDM

Sebab selain menyediakan tempat isolasi, pemerintah dengan stakeholder terkait juga memikirkan soal pengawasan dan sumber daya manusia (SDM) yang ada.

"Kami berkolaborasi, antara pusat, daerah dan Polri/TNI. Kemenkes membantu menyiapkan SDM yang akan jadi klinik di hotel itu, kemudian Dinkes sebagai tim surveilance melakukan tracing terhadap kasus yang dirawat di hotel itu," ucapnya.

"Kemudian TNI/Polri bantu pengawasan di sekitar hotel memastikan bahwa terkendali. Warga nggak keluar-masuk karena hotel ini lagi jadi tempat isolasi tanpa gejala sehingga perlu dijaga," katanya menambahkan.