Sukses

Lemhannas: Pengelolaan Energi Harus Dilaksanakan Secara Berkelanjutan

Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo mengungkapkan, seminar kali ini dilaksanakan secara virtual penuh.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) menggelar seminar virtual mengusung tema Revitalisasi BUMN Bidang Energi untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Tampil sebagai narasumber di antaranya Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Pertamina Nickie Widyawati serta empat orang Pembahas Utama yaitu Prof Ir Rinaldy Dalimi, Prof Ari Kuncoro, Dr Surya Darma dan Dr Rachmawan Budiarto. Hadir pula dua orang Penanggap Umum yaitu Dr Sandiaga Salahuddin Uno dan Dr Ir Arifin Rudiyanto.

Kondisi pandemi Covid-19 ternyata tidak menyurutkan semangat para peserta Lemhannas RI PPRA 61 meggelar seminar virtual yang hanya dapat disaksikan dan berpartisipasi melalui zoom dan live youtube Lemhannas RI itu.

Seminar virtual ini dibuka langsung Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dari ruang kerjanya di Gedung Lemhanas RI, Ruang Dwi Warna, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10/2020). Gubernur Lemhannas mengatakan, peserta diharapkan dapat menyerap berbagai materi yang disampaikan para narasumber dalam seminar ini.

Ia juga mengungkapkan, seminar kali ini dilaksanakan secara virtual penuh. Seluruh peserta dan juga tamu undangan, pembicara serta para penanggap tidak berada di lokasi yang sama. Seluruhnya berada di tempat masing-masing dan melaksanakan seminar dengan cara virtual.

"Seluruhnya melalui virtual. Walaupun dilaksanakan secara virtual tidak mengurangi esensi dari seminar. Kita berharap para peserta tetap mendapatkan seminar yang berkualitas, mendapatkan informasi dan juga ilmu yang bermanfaat besar dalam seminar ini," harap Agus Widjojo.

"Kita ingin peserta juga mampu menyerap apa yang disampaikan dalam seminar ini, khususnya menyangkut permasalahan Revitalisasi BUMN Bidang Energi untuk Kesejahteraan Masyarakat. Kita pahami bersama, energi memiliki peranan penting bagi peranan nasional. Sehingga pengelolaan energi harus dilaksanakan berkelanjutan," sambung dia.

Agus Widjojo berharap, para peserta yang telah melalui berbagai proses pengumpulan data dan mengikuti seminar ini, dapat menyerap dengan baik seluruh pemaparan yang disampaikan oleh pembicara. Sehingga pantas disejajarkan secara regular angkatan sebelumnya.

"Sebagaimana lazimnya kultur cara berpikir kita. Bagaimana penulisan nantinya dapat menemukan yang konkret dan dapat diimplementasikan secara jelas dan nyata ke masyarakat. Nantinya kita harapkan agar hasil seminar ini diangkat dari setiap masukan yang ada," tandas Agus.

Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin hadir menjadi pembicara pertama pertama menggantikan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengatakan, BUMN saat ini jumlahya lebih dari 100 perusahaan, namun terus berkurang. Total asetnya Rp 8.000 triliun.

Pendapatan BUMN sebelum Covid-19 berada diangka Rp 2.100 triliun setahun. Ini sama besarnya dengan APBN pemerintah. Dengan nilai sebesar itu, BUMN memiliki peran sangat besar untuk menyokong ekonomi Indonesia.

Namun, menurut Budi Gunadi, BUMN tetap terus melihat demand yang ada di masyarakat yang terus berubah atau mengalami transfrormasi yang cepat. Transisi sistem energi menjadi perhatian penting untuk tetap menstabilkan pendapatan negara melalui BUMN.

"Prinsipnya adalah bangsa dan perusahaan yang menguasai tekhnologi dengan sistem energi ini, akan bisa bertahan dan mengalami kemajuan. Dan kita terus berusaha untuk melihat setiap perubahan atau transformasi di masyarakat dengan tetap memperhatikan transisi energi yang ada. Di depan mata, perubahan penggunaan bahan bakar minyak oleh kendaraan bisa jadi akan berubah dengan penggunaan tenaga listrik di tahun-tahun mendatang," kata Budi Gunadi.

Ia juga menyampaikan, sesuai dengan keinginan Presiden Jowo Widodo, BUMN harus siap dengan terus memperhatikan 3 hal, Kedaulatan Energi, Keterjangkauan Energi dan juga Kesinambungan.

"Pertama yakni kedaulatan energi yang harus bertahan dan ketersediaannya selalu ada. Dan kedua keterjangkauan energi yang tidak hanya tersedia, namun juga harus terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan yang ketiga yakni suistainable atau kesinambungan yang artinya energi harus mengikuti perkembangan atau terus diperbaharui dan terbaru," jelas Budi Gunadi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pertamina Jamin Ketersediaan Energi

Menyambung dari Budi Gunadi, pembicara kedua yaitu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memaparkan, Pertamina terus berupaya menjamin ketersediaan energi dalam negeri, baik dari sumber di dalam negeri maupun di luar negeri.

Hal itu dilakukan dengan terus membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antardaerah. Termasuk juga tercapainya peningkatan akses masyarakat yang tidak mampu dan atau yang tinggal di daerah terpencil terhadap energi. 

"Tidak itu saja, penting untuk terjaganya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan," jelas Nicke Widyawati.

Nicke juga mengatakan, hingga saat ini di tengah pandemi Covid-19, Pertamina terus mempertahankan ribuan karyawannya tanpa ada PHK.

"Pertamina terus menjalankan program satu harga di masyarakat. Dan pertamina terus tetap beroperasi untuk menjaga ketersediaan energi serta memastikan para pengusaha di segala sektor untuk tetap beroperasi," urai Nicke.

"Pertamina terus mendukung perekonomian masyarakat kecil seperti kolaborasi dengan ojol dan angkot dengan program berbagi berkah. Dan hingga saat ini kami (Pertamina) tetap mempertahankan ribuan karyawan tanpa ada PHK. Ini untuk kelangsungan berjalannya ekonomi negeri," tutup Nicke.

Seminar PPRA LXI T.A. 2020 Lemhannas RI ini berjalan lancar dan sukses berkat kordinasi Ketua Senat Lemhannas RI PPRA 61, Kombes Pol Djuhandani dan Ketua Seminar Kolonel Infantri Parlindungan Hutagalung serta para peserta Lemhannas RI PPRA 61.