Liputan6.com, Jakarta Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengakui bahwa tempat pengungsian berpotensi menjadi klaster penyebaran corona saat bencana banjir akibat musim penghujan. Dia pun meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan inovasi baru di lokasi pengungsian.
"Pemerintah daerah harus siap bentuk inovasi apa ketika terjadi bencana banjir yang mungkin bisa kita petakan. Sehingga model pengungsiannya tidak sama seperti yang biasanya," kata Dewi saat konferensi pers melalui Youtube BNPB, Rabu (7/10/2020).
Menurut dia, tempat pengungsian berpotensi menjadi klaster penularan karena banyaknya orang yang berkumpul dalam satu tempat. Namun, di sisi lain, protokol kesehatan harus tetap dijalankan di tempat pengungsian untuk mencegah penularan virus corona.
Advertisement
"Hal yang harus kita perhatikan, kadang kita lupa. Satu, sanitasi di tempat pengungsian karena orang berkumpul dalam satu tempat, belum tentu nih tempat tidurnya bisa jaga jarak dengan satu orang dengan orang yang lain," jelasnya.
Untuk itu, pemerintah daerah diminta menyiapkan lokasi pengungsian yang aman dari penularan Covid-19. Salah satu caranya, dengan memberikan pembatas di setiap tempat agar jaga jarak tetap dapat diterapkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pastikan Kebersihan
"Biasanya kalau di pengungsian itu anak-anak kan berkumpul tidak mungkin mereka berdiam-diam sendiri dan tidak ada sekat-sekat di sana," ucap Dewi.
Selain itu, Satgas juga mengingatkan pemerintah daerah untuk memastikan kebersihan tempat makan, dapur, dan kamar mandi di lokasi pengungsian. Pasalnya, higenitas di pengungsian sangat penting agar para pengungsi juga terhindar dari penyakit menular lainnya.
Advertisement