Sukses

Adang Demonstran ke Istana, Polisi Tambah Penyekatan di 13 Titik Perbatasan Bekasi

Ratusan personel jajaran Polres Metro Bekasi Kota dibantu personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polda Metro Jaya dan Brimob Nusantara, disiagakan di sejumlah titik.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menambah titik penyekatan di perbatasan Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi 13 titik. Penambahan ini untuk mengadang aksi demo buruh menolak Undang-Undang Omnibus Law ke Istana Negara.

"Polres Metro Bekasi Kota sudah menyiapkan anggota untuk penyekatan. Ada 13 titik penyekatan," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/10/2020).

Ketiga belas titik yang disekat antisipasi demo, yakni pintu Tol Bekasi Barat 1, pintu Tol Bekasi Barat 2, pintu Tol Bekasi Timur, pintu Tol Jatiwaringin Pondokgede, rest area KM 5 Pondokgede, perbatasan Sumber Arta-Duren Sawit.

Kemudian perbatasan Cakung-Medansatria, perbatasan Cakung-Bekasi Barat, perbatasan pintu Tol Jatiwarna 2, pintu Tol Jatiasih 2, pintu Tol Jatibening, perbatasan Tongyang-Bekasi Timur, dan Bantargebang.

Ratusan personel jajaran Polres Metro Bekasi Kota dibantu personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob Polda Metro Jaya dan Brimob Nusantara, disiagakan di sejumlah titik untuk mengamankan demo.

Di antaranya 280 personel Polres Metro Bekasi Kota, 90 personel Brimob di Polsek Medan Satria, 90 personel di Polsek Bekasi Timur, dan 90 personel di Polsek Bantargebang.

"Ditambah 1 SSK BKO Brimob Sumut dan 1 SSK BKO Brimob Sumbar (siaga) di depan Giant. 1 SSK itu kurang lebih 90 personel," papar Erna.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Siapa di Pabrik dan Universitas

Selain itu, lanjut Erna, polisi juga bersiaga di sejumlah pabrik dan universitas untuk mencegah aksi sweeping oleh buruh dan mahasiswa.

"Kita lakukan pengamanan di pabrik-pabrik terutama penyekatan di wilayah masing-masing," ujarnya.

Polisi akan terus berjaga-jaga untuk mencegah buruh dan mahasiswa keluar dari wilayah Kota Bekasi, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini.

"Kita juga sudah memberikan imbauan melalui media sosial untuk tidak ikut demo dikarenakan antisipasi protokol kesehatan Covid-19," pungkas Erna.