Liputan6.com, Jakarta - Pasca-dirusak oleh massa yang anarkistis saat demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, layanan moda transportasi massal Transjakarta diperkirakan akan kembali pulih sebelum akhir 2020.
Hal ini diungkap Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/10/2020).
Baca Juga
Pihaknya kini tengah melakukan pembenahan di halte-halte yang rusak akibat aksi demonstrasi yang berakhir ricuh.
Advertisement
"Transjakarta tetap mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya terutama kebutuhan dalam hal transportasi untuk kegiatan sehari-hari," ujarnya dilansir Antara.Â
Ada empat kategori kerusakan halte yang telah didata oleh Transjakarta. Untuk halte dengan kerusakan minimum dipastikan bus tetap dapat melintas dan melayani penumpang.Â
Selanjutnya untuk halte-halte dengan kerusakan ringan seperti kaca pecah hingga dicoret-coret diharapkan dapat selesai ditangani dalam waktu dua hari. Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perbaikan Halte Tosari dan Bundaran HI
Dalam hal ini TransJakarta dibantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seperti Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga dan PPSU.
Bahkan serikat pekerja yang merupakan Insan Transjakarta pun turut andil dalam pembersihan ringan yang diharapkan bisa rampung dalam dua hari.Â
"Untuk halte dengan kerusakan sedang hingga berat akan diperbaiki dalam waktu 3-4 minggu ke depan," kata Sardjono.Â
Sedangkan untuk halte dengan kerusakan parah seperti Halte Tosari dan Halte Bundaran HI yang dibakar massa diperkirakan selesai diperbaiki dalam jangka waktu satu hingga dua bulan ke depan.
Advertisement