Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan anggotanya untuk ikut mencari aktor kerusuhan dalam aksi unjuk rasa menentang pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.
Menurut dia, kerusuhan yang terjadi saat demo tolak RUU Cipta Kerja berberapa waktu lalu hanya diinginkan oleh segelintir orang saja. Sementara mayoritas masyarakat tetap menginginkan Jakarta aman dan damai.
Baca Juga
"Cari dan temukan, siapa tokoh-tokoh yang di lapangan, pasti ada penggeraknya dan itu yang lebih penting. Karena saya yakin bahwa masyarakat yang lebih besar, lebih banyak sebetulnya yang mengidamkan keamanan dan ketentraman," kata dia di Monas Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).
Advertisement
Dudung menuturkan, kelompok perusuh diciptakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi.
Dia menyakini mahasiswa, dan buruh murni menyampaikan aspirasi terkait RUU Cipta Kerja. Tapi disisi lain, ada kelompok-kelompok yang sengaja membuat kerusuhan atau mengharapkan adanya bentrok antara masyarakat dengan aparat.
"Ini yang nanti akan kita cari ya, perusuh itu sebetulnya hanya orang-orang yang dijadikan alat oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi karena kepentingan pribadinya maupun kelompoknya," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siap Bantu Polri Amankan Demonstrasi
Dudung menyatakan, TNI siap membantu kepolisian dalam mengamankan aksi demonstrasi yang terjadi di DKI Jakarta.
"Saya tekankan kepada TNI bahwa pegang teguh Sapta Marga dan sumpah prajurit dan delapan wajib ABRI. Kemudian tingkatkan soliditas antara TNI-Polri dalam melaksanakan tugas agar mencapai tujuan yang sama," ujar dia.
Dudung meminta anggotanya dalam menghadapi para pengunjuk rasa agar proporsional, profesional dengan tetap mengedepankan persuasif, humanis, tetapi tegas.
"Sehingga masyarakat lain yang betul-betul mengindamkan keamanan dan ketertiban itu tetap terjamin dengan adanya kesiapan TNI dan Polri," tandas dia.
Advertisement