Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Muslim Penyelenggara haji dan Umrah Republik Indonesia (Ampuhri) berharap bisa bersinergi dan menjadi rumah bagi seluruh pemangku kebijakan di bidang umrah dan haji.Â
Ketua DPP Ampuhri Firman M Nur mengatakan, perusahaan umrah dan haji merupakan pihak pertama yang terdampak Covid-19. Pelayanan mereka sama sekali sudah berhenti sejak Februari 2020 lalu.
"Sejak 27 Februari 2020 kami sama sekali tak beroperasi di saat Indonesia masih belum menyadari dampak Covid-19," ujar Firman dalam audiensi dengan KLY Group melalui fasilitas zoom, Senin, (12/10/2020).
Advertisement
Di balik wabah tersebut, Firman juga memetik hikmah jika para penyelenggara umrah dan haji tak hanya bisa menggantungkan bisnisnya pada satu kegiatan.
Pemikiran ini dituangkan Firman dengan membentuk struktur organisasi Ampuhri yang lebih gemuk. Selain mengurusi haji dan umrah yang menjadi core business-nya, Ampuhri masa kepengurusan empat tahun ke depan juga membentuk bidang penerbangan, pariwisata, kesehatan, serta pengembangan usaha dan koperasi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wisata Halal
"Itu bisa disinergikan. Kita rangkul dalam bidang-bidang yang akan kita bentuk," ujar Firman.
Sebagai contoh, Indonesia memiliki pariwisata halal yang bisa menjadi andalan para penyelenggaran ibadan umrah dan haji. Dengan brand Halal Inbound Indonesia, bidang ini bisa membantu pemerintah dalam memanjukan pariwisata halal di Tanah Air.
"Indonesia harus berperan aktif dalam halal inbound, kita adalah pelopor dalam halal tourism," ujarnya.
Advertisement