Sukses

Prabowo: Salah Kalau Menteri Pertahanan Banyak Bicara

Prabowo juga menjelaskan bahwa pertahanan merupakan hal yang vital bagi eksistensi suatu bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjelaskan alasan dirinya yang dianggap jarang mengeluarkan pernyataan kepada media. Menurut sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu, sudah sepatutnya seorang Menhan untuk irit berbicara.

"Jadi salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara. Saya nggak boleh cerita kalau kekuatan kita segini, kita akan beli alat ini, nggak benar," kata Menhan dalam sebuah sesi wawancara yang dikutip Liputan6.com, Senin (12/10/2020) malam.

Prabowo menerangkan, hal itu lantaran dikhawatirkan pihak-pihak yang tak menyukai Indonesia dan ingin berbuat jahat akan mengetahui komponen kelemahan Indonesia jika dirinya banyak bicara pada media.

"Jadi ini memang demikian ya, tapi pada saatnya saya akan bicara ya. Intinya itu tak boleh banyak bicara," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjelaskan bahwa pertahanan merupakan hal yang vital bagi eksistensi suatu bangsa. Di mana jika merujuk pada landasan filosofis dibentuknya bangsa ini guna melindungi segenap bangsanya. Dan salah satu komponen perlindungan tersebut melalui bidang pertahanan dan keamanan.

"Sektor pertahanan itu kan hakekatnya menjaga, menjaga kedaulatan kita, kemerdekaan kita dari ancaman dari luar, dari negara asing. Negara asing juga sering memakai orang dalam. Jadi kita tidak bisa oh jaga perbatasan saja," tuturnya.

Prabowo juga menjelaskan kenapa mestinya suatu bangsa mengutamakan pertahanan dan keamanan di atas kesejahteraan. Menurut dia, pertahanan digunakan untuk menjaga aset yang dimiliki suatu bangsa.

"Yang mana duluan security or prosperity? Menurut banyak orang untuk apa 'you' prosperity, you bangun ini nanti dicuri orang. Nanti ada pulau kita dicaplok, nanti ada lautan kita dicaplok, kenapa? di sekitar pulau itu banyak minyak, banyak gas. Ini kan dibutuhkan untuk kesejahteraan rakyat," tegas Prabowo.

Prabowo menilai, pertahanan merupakan prasyarat guna terpenuhinya kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Ini kadang-kadang sangat sulit karena banyak orang-orang pintar di Indonesia ya (mengatakan) untuk apa pertahanan? Pertahanan ini syarat untuk kesejahteraan, rakyat butuh kesejahteraan tapi rakyat juga butuh dengan keamanan," jelas dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Anggaran Pertahanan

Dalam kesempatan itu Prabowo menyinggung soal besarnya alokasi anggaran pertahanan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain. Jika angkanya dibandingkan dengan Indonesia, maka akan terpaut amat jauh.

"Kita lihat Amerika Serikat yang dianggap negara terkuat, sampai saat ini terkuat, anggaran pertahanannya dalam banyak waktu 60 persen dari seluruh APBN mereka untuk pertahanan ya," terang dia.

Sementara negara tetangga, Singapura yang luasnya tak beda jauh dengan DKI Jakarta, kata Prabowo anggaran pertahanannya bisa mencapai sepertiga untuk pertahanan.

"Dari GDP (alokasi anggaran pertahanan) Singapura tiga persen, kalau kita nggak sampai satu persen," jelas Prabowo.