Sukses

Dianggap Tak Lagi Lantang, Prabowo: Nilai dan Cita-Cita Saya Tidak Berubah

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, tujuan memang satu, tapi untuk mencapai tujuan itu bisa melalui banyak jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto membantah dirinya sudah berubah ketika masuk dalam pemerintahan. Menurut dia, nilai dan cita-cita yang terpatri dalam dirinya hingga kini masih tetap kokoh.

"Jadi kita harus pandai memilih, tetapi nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," kata Prabowo dalam sebuah sesi wawancara yang dikutip Liputan6.com, Selasa (13/10/2020).

Prabowo menganalogikan suatu perjalanan. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, tujuan memang satu, tapi untuk mencapai tujuan itu bisa melalui banyak jalan.

"Ibarat kita dari Jakarta mau ke Surabaya, kita tentukan mau lewat jalur utara atau lewat jalur selatan. Tapi ujungnya saya tetap mau ke Surabaya. Jadi nilai dan cita-cita tidak berubah ingin menegakkan suatu negara yang berdaulat, negara yang aman, negara yang adil, negara yang makmur," tegas dia.

Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan stabiltas dan rasa persatuan serta kerukunan di tengah-tengah rakyat. Belajar dari pengalaman dan sejarah, Prabowo menuturkan bahwa para pengganggu Indonesia kerap menggunakan cara-cara adu domba di tengah rakyatnya.

"Kita diadu domba, selalu diadu domba. Jadi setelah saya pelajari ini oke saya jadi tahu kita punya sistem. Kita sudah memilih sistem demokrasi," tegasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Harus Irit Bicara

Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga menjelaskan alasan dirinya yang dianggap jarang mengeluarkan pernyataan kepada media. Menurut dia, sudah sepatutnya seorang Menhan irit berbicara.

"Jadi salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara. Saya nggak boleh cerita kalau kekuatan kita segini, kita akan beli alat ini, nggak benar," kata dia.

Prabowo menerangkan, hal itu lantaran dikhawatirkan pihak-pihak yang tak menyukai Indonesia dan ingin berbuat jahat akan mengetahui komponen kelemahan Indonesia jika dirinya banyak bicara pada media.

"Jadi ini memang demikian ya, tapi pada saatnya saya akan bicara ya. Intinya itu tak boleh banyak bicara," ucap dia.