Sukses

KPAI: Ada Anak Diberi Rp 5 Ribu Saat Demo Tolak Omnibus Law

Jasra tak tahu pasti apakah anak-anak tersebut datang memang dimobilisasi oleh pihak tertentu, ataukah hanya inisiatif pribadi lantaran ingin bermain-main.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan pelibatan anak dalam aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja. Kali ini, anak-anak ditemukan ikut dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja yang digelar Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Selasa (13/10/2020).

Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra mengungkapkan dalam aksi itu, dia memantau langsung keterlibatan anak-anak dalam aksi. Dalam kesempatan itu, Jasra mengaku mendapati anak yang tengah memegang selembar uang dengan nominal Rp 5 ribu.

"Jadi saya melakukan pengawasan, saya enggak ikut demonya. Kebetulan ada anak memegang duit lima ribuan bersih, baru. Saya candain 'wah duitnya bagus banget ini,' dia lagi beli es. Dia spontan bilang, 'iya ini abis diberi abang-abang lima ribuan'," jelas Jasra Putra kepada Liputan6.com, Rabu (14/10/2020).

Jasra menuturkan, lantaran anak-anak merasa curiga dengan dirinya, mereka pun langsung segera pergi. Alhasil dirinya tak bisa lebih jauh mendalami soal uang tersebut.

"Saya enggak mendalami abang-abang yang mana. Setelah mereka pesan es teh, lalu mereka menjauh dari saya," kata dia.

Jasra tak tahu pasti apakah anak-anak tersebut datang memang dimobilisasi oleh pihak tertentu, ataukah hanya inisiatif pribadi lantaran ingin bermain-main.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lakukan Rapat Koordinasi

Menurut keterangan anak-anak lain yang ia temui juga di lokasi demo, ada sejumlah anak yang memang datang ke demo atas kehendak sendiri dan ada juga yang memfasilitasi.

"Untuk yang difasilitasi, katanya ada yang mengordinir, saya enggak dalami siapa yang mengordinir karena kan antara mereka saling menutupi," papar dia.

Atas fakta banyaknya anak yang dilibatkan dalam aksi unjuk rasa, Jasra mengatakan, KPAI akan mengundang sejumlah pihak guna mendiskusikan hal tersebut. 

"Kami akan rapat koordinasi ya, semua kementerian lembaga itu. Termasuk Mabes, Kemendikbud, Kemenag ya, kemudian Kementerian Kesehatan terkait protokol kesehatan ini gimana anak-anak kita gitu ya," ujar dia.