Liputan6.com, Palangkaraya: Setelah sempat hilang beberapa pekan, kabut asap di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kembali menebal. Jarak pandang pada pagi hari tidak lebih dari 500 meter. Demikian pemantauan SCTV di Kota Palangkaraya, Kalteng, baru-baru ini.
Menurut Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalteng Moses Nicodemus, hilangnya kabut asap pekan silam lebih disebabkan akibat turunnya hujan. Namun setelah hujan tak turun lagi, kabut asap kembali menyelimuti Kota Pontianak [baca: Kabut Menipis, Siswa Palangkaraya Sekolah Kembali]. Ia memperkirakan, hujan yang turun tak mampu memadamkan titik api yang ada di kanan kiri ruas Jalan Negara, jalan lintas dari Palangkaraya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain asap yang menebal, tambah Moses, udara di Palangkaraya juga masih dalam kondisi berbahaya. Akibatnya, rencana pembukaan penerbangan di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya kembali ditunda [baca: Penerbangan ke Palangkaraya Masih Tertutup].(PIN/Ririn Binti)
Menurut Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalteng Moses Nicodemus, hilangnya kabut asap pekan silam lebih disebabkan akibat turunnya hujan. Namun setelah hujan tak turun lagi, kabut asap kembali menyelimuti Kota Pontianak [baca: Kabut Menipis, Siswa Palangkaraya Sekolah Kembali]. Ia memperkirakan, hujan yang turun tak mampu memadamkan titik api yang ada di kanan kiri ruas Jalan Negara, jalan lintas dari Palangkaraya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain asap yang menebal, tambah Moses, udara di Palangkaraya juga masih dalam kondisi berbahaya. Akibatnya, rencana pembukaan penerbangan di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya kembali ditunda [baca: Penerbangan ke Palangkaraya Masih Tertutup].(PIN/Ririn Binti)