Sukses

3 Fakta Menarik dari Hasil Pertemuan Jokowi dengan PM Jepang Yoshihide Suga

Jokowi juga menyatakan bahwa Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam mitigasi pandemi corona.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga bertemu bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor, Selasa, 21 Oktober kemarin. Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan tersebut, mulai dari geopolitik hingga infrastruktur.

Pada tersebut pertemuan tersebut, PM Suga dan Presiden Jokowi juga menghasilkan sejumlah kesepakatan dan kerja sama.

Jokowi menyatakan Jepang merupakan mitra penting bagi Indonesia dalam mitigasi pandemi corona. Misalnya, saat Indonesia hendak mengevakuasi 69 anak buah kapal Diamond Princess di Yokohama Jepang pada Maret 2020.

"Saya menyambut baik telah ditandatangani memorandum kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu," ucap Jokowi, Selasa, 20 Oktober kemarin. 

Sementara itu, bagi PM Jepang Yoshihide Suga, kunjungannya ke Indonesia menjadi lawatan luar negeri pertama sejak dia resmi menggantikan posisi Shinzo Abe yang lengser karena sakit. Sebelum ke Indonesia, dia ke terlebih dahulu mengunjungi Vietnam.

Lantas, apa saja bentuk kerja sama yang dihasilkan dari pertemuan antara Presiden Jokowi dan PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor kemarin?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Jepang Beri Indonesia Pinjaman

Pada pertemuan itu, Jepang sepakat memberikan pinjaman sebesar 50 miliar yen atau sekitar Rp 6,95 triliun kepada Indonesia. Bantuan ini diberikan untuk mengantisipasi dampak Covid-19 di Tanah Air.

"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid terhadap perekonomian Indonesia, Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar Yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," ucap PM Suga.

Dia menyampaikan Jepang juga akan mendorong kerja sama terhadap lembaga pengkajian kesehatan Indonesia. Kerja sama ini berupa pemberian barang dan peralatan medis. 

"Jepang bersama dengan Indonesia yang merupakan negara maritim di kawasan Indo Pasific sekaligus mitra strategis bagi Jepang akan mendorong kerja sama lebih lanjut. Termasuk upaya untuk mengatasi wabah covid-19," jelas Suga.

3 dari 4 halaman

Sepakat Membuka Kembali Perjalanan Bisnis

Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Suga bersepakat membuka kembali perjalanan bisnis kedua negara di tengah pandemi Covid-19. Indonesia-Jepang sepakat membentuk Travel Corridor Arrangement.

"Saya dan PM Suga sepakat mengenai pentingnya pembentukan travel corridor arrangement bagi bisnis esensial," jelas Jokowi saat memberikan pernyataan pers usai pertemuan bilateral dengan PM Suga di Istana Bogor, Selasa, 20 Oktober kemarin. 

Jokowi mengatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menlu Jepang akan menegosiasikan dan menyelesaikan kesepakatan tersebut lebih lanjut.

Menurut dia, pembahasan ini ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan. Hal yang sama juga disampaikan oleh PM Suga. Dia memastikan akan memulai kembali perjalanan kedua negara bagi pebisnis. Termasuk, perawat dan caregiver.

"Sekaligus kami sepakat untuk berkoordinasi agar memulai secepat-cepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis dalam jangka pendek dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan," tutur Suga.

4 dari 4 halaman

Soal Impor Pertanian hingga Laut China Selatan

Jokowi meminta PM Suga memberi perhatian terhadap kendala izin impor produk pertanian hingga perikanan.

"Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang adanya kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia," ujar Jokowi dalam pernyataan pers usai pertemuan bilateral yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Dia juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia.

Jokowi pun menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, mulai dari, Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota.

Pertemuan bilateral itu juga membahas upaya penguatan kerja sama multilateral. Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya spirit kerja sama di tengah rivalitas dunia.

"Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut China Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil," tutur dia.

 

(Fifiyanti Abdurahman)