Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10/2020). Jokowi mengatakan jembatan yang dikerjakan sejak 2015 ini memiliki panjang 1,34 kilometer dengan total biaya hingga Rp 804 miliar.
"Saya yakin lamanya waktu pengerjaan dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini, akan sebanding dengan manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat," ujar Jokowi saat meresmikan secara lansung seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020).
Baca Juga
Menurut Jokowi, keberadaan jembatan ini akan memudahkan akses masyarakat di kawasan Kota Lama yang hendak berpergian ke Kecamatan Poasia. Selama ini warga harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari Teluk sejauh 20 km dengan waktu tempuh 30-40 menit.
Advertisement
Dengan melintasi jembatan tersebut jarak akan semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit.
Jokowi mengatakan kelancaran konektivitas ini akan membuat mobilitas masyarakat serta jasa dan barang semakin efisien.
"Dengan demikian, daya saing akan semakin meningkat. Sehingga Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari menjadi semakin menarik untuk pengembangan usaha baru," jelas Jokowi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bangun Fasilitas Publik
Secara posisi, Jembatan Teluk Kendari akan terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 km, yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe. Sehingga akan mempermudah mobilitas kendaraan logistik dari kawasan pelabuhan baru di Pulau Bungkutoko yang menjadi bagian pengembangan Kota Kendari seluas 66 ha.
Sekitar kawasan jembatan ditata dan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik. Sejumlah fasilitas akan dibangun seperti lapangan olahraga, area parkir, dan street cinema sebagai bagian dari pengembangan kawasan Kota Lama.
Pengerjaan Jembatan Teluk Kendari berada dibawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan kontraktor pelaksana konsorsium PT PP dan PT Nindya Karya. Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC) 2015-2020.
Konstruksi jembatan meliputi jalan pendekat atau oprit (602,5 m), approach span (357,7 m), side span (180 m), bentang utama (200 m). Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.
Advertisement