Liputan6.com, Jakarta Dalam kurun waktu sepekan terakhir, Banten telah diguncang gempa sebanyak 42 kali terhitung sejak tanggal 16 hingga 22 Oktober 2020.
Gempa diakibatkan aktifitas pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang membentang di bagian barat Bengkulu, Lampung, perairan Selat Sunda, Banten, hingga Jawa Barat.
Baca Juga
"Gempa bumi tektonik sebanyak 42 kejadian. Lebih tinggi sekitar 250 persen frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan periode 9-15 Oktober 2020, yaitu 12 kejadian gempa bumi," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Klas I Tangerang, Suwardi, saat dikonfirmasi melalui pesan elektroniknya, Sabtu (24/10/2020).
Advertisement
Suwardi menjelaskan, kalau lindu berkekuatan kurang dari 3 magnitudo, maka akan diguncang gempa sebanyak 23 kali atau 55 persen.
Jika berkekuatan antara 3 hingga 5 magnitudo sebanyak 19 kali atau 45 persen. Sedangkan bila di atas 5 magnitudo berarti belum pernah terjadi.
"Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi pada periode tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal sebesar 95 persen," jelasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
3 Gempa Dirasakan Masyarakat
BMKG mencatat ada tiga gempa bumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat, yaitu pada 22 Oktober 2020, pukul 00.38 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,7.
Pusat gempa terletak pada koordinat 7,00 Lintang Selatan, 106,32 Bujur Timur. Atau tepatnya berada di laut pada jarak 10 km Tenggara Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Kemudian gempa kedua terjadi Kamis, 22 Oktober 2020, pukul 01.09 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,6.
Pusat gempa terletak pada koordinat 6,92 LS-106,34 BT. Tepatnya berada di laut pada jarak 9 km Timur Laut Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 11 kilometer.
Gempa ketiga terjadi Kamis, 22 Oktober 2020, pukul 06.50 WIB. Berkekuatan magnitudo 4,4, lokasi gempa terletak pada koordinat 6,98 LS-106,32 BT.
Tepatnya berada di laut pada jarak 9 km Tenggara Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 10 km.
"Dari 42 gempa bumi yang terjadi, ada tiga gempa yang guncangannya dirasakan di wilayah Banten," jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Klas I Tangerang, Suwardi.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.