Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menerapkan banyak kebijakan agar masyarakat bisa bertahan menghadapi pandemi Covid-19.
Salah satunya memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara daring, agar anak-anak di Indonesia tetap mendapatkan haknya dalam memperoleh pendidikan selama pandemi.
Baca Juga
Namun, pola belajar tersebut tampaknya tak bisa dilakukan oleh semua siswa. Salah satunya, siswa di SMP 286 Tomang, Jakarta Barat, bernama Aditya.
Advertisement
Aditya tak bisa mengikuti belajar daring lantaran tak memiliki telepon seluler (ponsel) pintar atau smartphone. Akibatnya, nilainya selama satu semester ini kosong.
Bukan tanpa alasan Aditya tak bisa membeli gawai sebagai penunjang belajar online. Ayahnya yang seorang montir, kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Sedangkan kakaknya bernama Rivai, hanya lulusan SD dan masih menganggur.
Sang kakak, Rivai menuturkan, pihak sekolah mengetahui kendala yang dialami adiknya. Bahkan pihak sekolah sempat mengunjungi Aditya.
Menurutnya, adiknya diberikan kesempatan melakukan ulangan susulan. Meskipun, tetap diminta agar pihak orangtua bisa mengusahkan kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Mereka katanya hanya bisa membantu untuk memberi kesempatan ulangan susulan kepada adik saya. Tapi mereka juga harap orangtua dapat memenuhi kebutuhan Adit," kata Rivai, Senin (26/10/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berharap Tak Putus Sekolah
Rivai berharap, adiknya mendapat bantuan ponsel pintar sebagai penunjang belajar daring. Dia memandang, adiknya tergolong anak pintar di sekolah.
Dirinya menuturkan, dengan diberikan pertolongan, maka adiknya tak putus sekolah.
"Saya harap adik saya bisa lanjutkan sekolah. Jangan seperti saya yang sudah putus sekolah," tutup Rivai.
Advertisement