Sukses

Marinir Jadi Korban Penjambretan Saat Bersepeda

Sempat terjadi tarik-menarik antara korban dengan pelaku. Korban pun terjatuh dari sepeda dan terluka.

Liputan6.com, Jakarta - Pesepeda kembali menjadi sasaran jambret. Kali ini korbannya adalah seorang Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko

Berdasarkan, informasi yang diterima Liputan6.com, peristiwa itu terjadi Senin (26/10/2020) sekitar pukul 06.45 WIB. Saat itu, korban tengah melintas di Jalan Medan Merdeka Barat tepat di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Pelaku menggunakan sepeda motor berusaha merampas tas yang berisi handphone milik Pangestu Widiatmoko. Sempat terjadi tarik-menarik antara korban dengan pelaku. Korban pun terjatuh dari sepeda.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek di pelipis kiri dan memar di bagian kepala belakang. Sementara pelaku melarikan diri ke arah Jalan Sudirman.

Sekuriti dan petugas kepolisian yang saat itu melintas langsung menolong korban. Saat ini, korban dirawat di RSAL.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto membenarkan kejadian penjambretan tersebut. "Betul," singkat dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (26/10/2020).

Saat ini pelaku yang menjambret pesepeda itupun sedang diburu oleh kepolisian. "Betul," tandas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kiat Polisi Agar Pesepeda Aman dari Penjambretan

Polisi meminta pesepeda agar tidak menempatkan ponsel dan barang-barang berharga lainnya di kantong belakang untuk menghindarkan dari tindak kejahatan seperti penjambretan.

"Pelaku penjambretan itu menyasar pejalan kaki dan pesepeda karena dianggap sasaran yang mudah. Nah kalau bersepeda, diharapkan jangan taruh barang berharganya seperti handphone di kantong belakang," ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Ghozali Luhulima, Selasa 20 Oktober 2020, seperti dikutip dari Antara.

Ghozali menyarankan agar pesepeda menyimpan barang-barang berharganya di lokasi yang disulit dijangkau penjambret seperti di bagian depan pesepeda.

Kiat lainnya yang dapat dilakukan oleh pesepeda agar terhindar dari jambret adalah bersepeda dalam kelompok dan tidak terpisah dari rombongan.

Di bulan Oktober 2020 saja, Ghozali mengatakan sudah ada dua kejadian pesepeda yang terpisah dari kelompok dan menjadi target penjambret.

"Nah ini yang terbaru laporannya kan dia pas terpisah dari kelompok dan jadi korban percobaan penjambretan. Sebisa mungkin jangan terpisah dari kelompoknya," ujar Ghozali.

Untuk mengantisipasi aksi penjambretan di kawasan Menteng yang kerap dilintasi oleh pesepeda di Ibu Kota, Ghozali mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan titik-titik rawan penjambretan kepada pesepeda.