Liputan6.com, Bogor - Banjir di Perumahan Griya Cimanggu Indah, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor berangsur surut. Dari 23 rumah yang tergenang, Senin (26/10/2020) malam jumlahnya berkurang menjadi 16 rumah.
Komandan Regu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Maruli Sinambela mengatakan, ketinggian air di kawasan Perumahan Griya Cimanggu Indah berangsur surut setelah berbagai material yang menyumbat gorong-gorong di anak Kali Cipakancilan itu dikeruk menggunakan dua alat berat.
Aliran kali tersebut sempat tersumbat oleh material longsoran dari bangunan liar yang berdiri di pinggir Jalan Raya Soleh Iskandar. Sehingga pada saat hujan deras, air meluap dan mengakibatkan permukiman warga kebanjiran.
Advertisement
"Tadi pagi banjir sempat meluas karena air terus naik, lalu mulai surut setelah dibongkarnya gorong-gorong aliran kali di kawasan itu," kata Maruli.
Namun demikian, hingga Senin malam masih ada sekitar 16 rumah yang masih terendam. Rumah warga yang masih terendam yaitu berada di Blok A, B, C, dan D. Ketinggian air masih setinggi pinggang orang dewasa.
"Untuk di blok lain sudah surut. Mudah-mudahan tengah malam nanti genangan air bener-bener surut semua," ujarnya.
Menurutnya, personel dari BPBD dan relawan masih bersiaga di lokasi banjir. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, termasuk membantu mobilitas warga yang terdampak banjir.
"Karena sejak dilanda banjir Sabtu lalu sampai sekarang masih ada yang bertahan di lantai 2 rumah mereka, jadi mobilitas warga kita bantu pakai perahu karet," terangnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengungsi ke Hotel
Sebelumnya, banjir melanda Perumahan Griya Cimanggu Indah, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada Sabtu (24/10/2020). Banjir disebabkan tersumbatnya aliran kali akibat tertutup longsoran.
Banjir setinggi 40 cm hingga pinggang orang dewasa yang tak kunjung surut membuat sebagian warga yang terdampak terpaksa mengungsi secara mandiri di hotel maupun rumah saudara terdekat. Beberapa di antaranya memilih bertahan di lantai dua rumah mereka.
Advertisement