Liputan6.com, Jakarta - Begal sepeda belakangan marak terjadi. Para pesepeda menjadi incaran penjahat saat orang ingin hidup lebih sehat di kala pandemi ini.
Aksi begal sepeda pun menjadi perhatian aparat kepolisian. Mereka mengeluarkan sejumlah imbauan.
Misalnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengaku sudah melakukan upaya preventif untuk menekan kejahatan jalanan, termasuk kasus pencurian yang belakangan menimpa pesepeda.
Advertisement
"Antisipasinya kami tetap melakukan upaya Preventif. Apa itu? Tingkatkan patroli di daerah-daerah yang dipetakan sebagai rawan terjadi tindak pidana kejahatan," kata dia saat dihubungi, Kamis, 22 Oktober.
Sejumlah langkah juga dilakukan oleh aparat kepolisian. Salah satunya, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus begal yang menyasar pesepeda.
"Kapolda menginstruksikan untuk membentuk tim dibawah pimpinan Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk mengungkap begal-begal yang ada", kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (27/10/2020).
Berikut upaya-upaya yang dilakukan aparat kepolisian demi mencegah aksi begal sepeda dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sebar Anggota di Jalan Protokol Jakarta
Polres Metro Jakarta Pusat menyiapkan tim khusus untuk mencegah begal yang dalam beberapa pekan terakhir menyasar pesepeda di jalan-jalan protokol di Ibu Kota Jakarta.
"Kita sebar di beberapa titik di jalan-jalan protokol, di Sudirman dan MH Thamrin. Kira-kira jumlahnya 20 orang yang masuk dalam tim khusus antijambret itu," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Heri Ompusunggu saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Jumat, 23 Oktober 2020.
Pihaknya bekerja sama dengan Polsek Metro Menteng akan memetakan titik-titik rawan yang memiliki potensi terjadinya begal pesepeda.
Selain memetakan titik-titik lokasi rawan penjambret yang menyasar pesepeda, pihaknya juga memetakan waktu penjagaan bagi para pesepeda sehingga terhindar dari kriminalitas.
"Setelah kita petakan dua hal penting, yaitu lokasi dan waktu rawan, maka kita akan mobilisasi di kawasan-kawasan itu. Satu hal yang pasti kita akan berikan tindakan tegas dan terukur jika ditemukan pelaku kejahatan penjambretan itu," ujar Heri yang dikutip dari Antara.
Advertisement
Bentuk Tim Khusus
Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus begal yang menyasar pesepeda.
Salah satunya menimpa seorang Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko di Jalan Medan Merdeka Barat, pada Senin, 26 Oktober 2020 sekitar pukul 06.45 WIB.
"Kapolda menginstruksikan untuk membentuk tim dibawah pimpinan Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk mengungkap begal-begal yang ada", kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (27/10/2020).
Yusri mengakui, akhir-akhir ini aksi pembegalan menarget pesepada marak terjadi. Menurut catatan kepolisian, selama Oktober 2020 terdapat tujuh kasus begal sepeda. Salah satu komplotan berhasil diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.
"7 Tempat Kejadian Perkara (TKP). 1 TKP sudh diungkap Polres Jakarta Pusat ada 3 tersangka yang diamankan," ujar dia.
Yusri menerangkan, kepolisian dalam hal ini telah meningkatkan patroli di lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi begal.
"Kita sudah petakan seperti contoh di Jalan Sudirman Thamrin mengarah ke Monas itu. Kita jaga di tempat tersebut baik pakaian seragam dan preman," jelas Yusri.
Berikan Tips Bersepeda Aman
Yusri memberikan tips pengguna sepeda untuk lebih berhati-hati agar terhindar dari aksi pembegalan.
"Usahakan tidak bersepeda di tempat sepi. Kemudian jangan bersepeda sendiri kalau bisa berkelompok untuk menghilangkan niat dan kesempatan para pelaku," kata dia.
Berikutnya, jangan mancing para pelaku contoh bersepeda sambil selfie menggunakan handphone.
"Taruh barang di tempat yang aman. Upayakan jangan sepeda di malam hari atau subuh-subuh. Jangan terlalu perlihatkan harta benda. Ini kan memancing," tegas Yusri.
Advertisement