Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pesan optimis di Hari Sumpah Pemuda. Mengawati mengatakan, kemajuan Bangsa Indonesia ada di tangan para pemuda. Dia meminta para pemuda Indonesia terus menggembleng diri untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Salam bagi para pemuda Indonesia. Salam penuh optimisme, salam penuh semangat bahwa Indonesia hanya akan maju apabila orang-orang muda Indonesia, kaum muda Indonesia, terus menggembleng diri dengan penuh semangat mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan Indonesia Raya kita," kata Megawati, seperti disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam siaran pers diterima, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga
Hasto menambahkan, semarak peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar PDIP melalui pagelaran wayang virtual, dapat menggelorakan semangat kepada setiap warga Indonesia.
Advertisement
"Dengan Sumpah Pemuda, masyarakat bisa bersatu, rukun dan maju sebagai negara," harap dia.
Hasto berkeyakinan, Indonesia adalah bangsa besar yang dapat mempersatukan berbagai macam suku, bangsa, agama, dalam satu kesatuan jiwa sebagai bangsa merdeka. Karenanya, Sumpah Pemuda adalah cermin kepemimpinan, kepeloporan kaum muda Indonesia bagi kemajuan bangsanya.
"Kami persembahkan wayang kulit ini yang semakin menambahkan optimisme gerak kaum muda Indonesia dalam menghadapi Covid-19," Hasto menandasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gelar Wayang Kulit
Sebagai informasi, gelaran wayang kulit virtual ini telah digelar Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDI Perjuangan semalam. Pagelaran wayang kulit ini didalangi oleh Ki Seno Nugroho dengan lakon Sirnaning Pedhut Ngamartha itu.
Temanya, Kuatkan Semangat Gotong Royong dan Optimisme Pemuda Mengatasi Pandemi Covid-19. Acara ini juga diramaikan oleh pelawak seperti Cak Lontong, Akbar, Marwoto, dan Tatok.
Diketahui, pagelaran wayang kulit dibuka Ketua BKN Pusat PDI Perjuangan Aria Bima dan politisi Rano Karno dengan orasi. Dalam orasinya, mereka mengisahkan bahwa pemuda zaman dulu bersatu dan menolak terbelah, mengatakan tidak ada perpecahan. Pada 28 Oktober 1928, ikrar Sumpah Pemuda disuarakan dan janji setia kepada Indonesia diucapkan dengan lantang.
"Hari itu kita bertekad bersumpah menjunjung setinggi langit, bertumpah darah satu, berbangsa satu, berbahasa satu, Indonesia," kata Rano.
"Bukan perbedaan, tetapi kebersamaan kita, terutama dalam kondisi situasi saat ini," timpal Bima.
Advertisement