Sukses

Ini Sosok yang Diingat Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Sumpah Pemuda

Melalui naskah itu pemuda-pemudi sebangsa dan setanah air mencetuskan sebuah sumpah yang membentuk identitas bangsa Indonesia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020.

"Selamat Hari Sumpah Pemuda, tetap bersatu dan semangat untuk pulih dan bangkit," kata Mendikbud Nadiem dalam siaran di akun Instagram pribadi Dirjen Pendidikan Tinggi, Nizam di @gusnizam, Rabu (28/10/2020).

Nadiem mengulas mengenai kiprah Mohammad Yamin yang namanya dikenal sebagai sosok di balik perumusan teks Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II pada 1928.

"Adalah seorang pemuda berumur 25 tahun dari Desa kecil di Sawahlunto, Sumbar (Sumatera Barat), yang merumuskan roh perjuangan pemuda-pemudi Tanah Air. Beliau adalah pendahulu saya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-9, Profesor Mohammad Yamin," ujar Mendikbud.

Nadiem menjelaskan, melalui naskah itu pemuda-pemudi sebangsa dan setanah air mencetuskan sebuah sumpah yang membentuk identitas bangsa Indonesia saat ini.

"Tepat 92 tahun lalu, sebuah sumpah dicetuskan oleh pemuda-pemudi yang resah akan kesulitan yang dialami bangsanya. Karena resahnya pemuda-pemudi ini memutuskan untuk melepaskan segala atribut dan kepentingan golongan demi mempersatukan dan mengubah nasib negerinya. Saat mereka bersatu, berkolaborasi, sesuatu yang dahsyat terjadi, Sumpah Pemuda," ujar Nadiem.

Nadiem mengingatkan lewat secarik kertas Yamin, pemuda-pemudi menuangkan ikrar akan kesatuan bangsa dan bahasa serta Tanah Air.

"Sampai hari ini secarik kertas itu telah membawa kita ke kemerdekaan. Pembangunan yang kian merata, dan jutaan prestasi yang dimotori para pemuda dan pemudi," ucap Mendikbud.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pemuda Motor Pergerakan

Tanggal 28 Oktober 1928, bagi mantan Bos Gojek Indonesia itu membuktikan bahwa kaum muda mampu mengubah resah menjadi jalan keluar.

"Mampu menjadi motor pergerakan menuju kemajuan, dari masa ke masa kita selalu menghadapi berbagai keresahan," tandasnya.