Sukses

Pemkot Tangerang Masih Menunggu Aturan Vaksinasi Covid-19

Jelang penyaluran vaksin Covid-19, Pemkot Tangerang mengaku masih menunggu kejelasan terkait program vaksinasi dari Pemerintah Pusat tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang penyaluran vaksin Covid-19, Pemkot Tangerang mengaku masih menunggu kejelasan terkait program vaksinasi dari Pemerintah Pusat tersebut.

"Belum ada juknisnya bagaimana. Ini teman-teman di Dinkes juga masih ngejar, update terus," ungakap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Jumat (30/10/2020).

Arief mengaku, dirinya sudah memerintahkan Dinkes setempat, untuk terus berkordinasi dengan Pemprov Banten, terkait kejelasan program vaksinasi tersebut.

"Sebenarnya sudah nanya beberapa waktu yang lalu ya, tapi belum ada edaran dari Provinsi," kata Arief.

Sedangkan, daerah Jabodetabek lainnya sudah mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 seperti Bogor, Depok dan Bekasi.

"Katanya sudah dapat kuota, kita di sini belum ada. Pak Zaki (Bupati Kabupaten Tangerang) juga belum dapat info," katanya.

Dia menegaskan tidak ada program pendataan terkait vaksinasi sebelum tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Pemkot Tangerang terkait pelaksanaan vaksinasi sudah mendapat kejelasan.

"SOP-nya kan belum jelas, nanti kita lihat tupoksi dari sana," lanjut Arief.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Perpres Vaksinasi

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Oandemi Covid-19. Peraturan yang diteken pada Senin (5/10/2020) lalu dan menjadi undang-undang sehari setelahnya.

Dalam aturan tersebut tertulis beberapa poin ketentuan pelaksanaan vaksinasi yaitu Kriteria prioritas penerima vaksin, prioritas wilayah penerima vaksin, jadwal dan tahapan pemberian vaksin dan standar pelayanan vaksinasi.

Di wilayah Bodetabek sendiri sudah ada beberapa wilayah yang menetapkan angka jatah penerima vaksin Covid-19. Untuk wilayah Depok 392.000 orang, Bogor 1,2 juta orang dan Bekasi 480.000 orang.