Liputan6.com, Jakarta Dua anggota TNI Angkata Darat diduga dikeroyok oknum pengendara motor gede di Bukit Tinggi. Liputan6.com kemudian mendapat rilis yang beredar dan berisi tentang kondisi dua anggota TNI tersebut. Dalam rilis itu disebutkan keduanya mengalami lukas serius.
Disebutkan dua personel TNI AD yang dikeroyok tersebut yakni Serda Mistari dan Serda Yusuf.
Baca Juga
"Serda Mistari mengalami luka bibir pecah, kepala bengkak-bengkak akibat dipukuli. Serda Yusuf mengalami kepala bengkak akibat dipijak, leher sakit, perut memar akibat tendangan," demikian dalam keterangan tersebut, Sabtu (31/10/2020).
Advertisement
Video pemukulan terhadap dua anggota TNI AD tersebut viral di media sosial.
Sementara itu, Kadispen AD Brigjen Nefra Firdaus dan Kapendam 1 Bukit Barisan Kolonel Infantri Zeni Junaidi saat dimintai konfirmasi oleh Liputan6.com belum bersedia membenarkan keterangan dalam rilis tersebut.
Keduanya menyatakan tengah mempersiapkan bahan pemberitaan secara resmi untuk disebar ke awak media.
"Nanti akan ada (pernyataan) dari saya," ujar Nefra kepada Liputan6.com, Sabtu (30/10/2020).
Hal senada juga diucapkan oleh Zeni Junaidi. "Masih dibuatkan rilis beritanya," kata Zeni kepada Liputan6.com.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sudah Minta Maaf?
Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com disebutkan jika anggota Unit Intel kodim 0304/Agam sempat menanyakan kepada rombongan motor Harley Davidson alasan memukul dua anggota TNI AD.
Namun disebutkan dalam keterangan tersebut, rombongan bersikap arogan karna merasa mereka dilindungi oleh Letjen Jamaris Chaniago (Purn TNI) sebagai ketua Long Way Up Sumatera Island.
Sekitar pukul 17.35 Dandim 0304/ Agam Letkol Arh Yosip Brozti Dadi SE,M. Tr.(Han) tiba di Novotel, tempat para pengendara Moge menginap dengan didampingi Pasi Intel Kodim 0304/ Agam dan bertemu dengan Letjen Jamaris Chaniago dan melakukan koordinasi atas permasalahan tersebut.
"Sekitar pukul 18.05 permasalahan dapat diselesaikan dengan cara Letjen Jamaris Chaniago sebagai ketua Long Way Up Sumatera Island meminta maaf atas kejadian tersebut," demikian keterangan tersebut.
Advertisement