Sukses

Ulang Tahun Siaran ke-71, BBC London Terbitkan Buku Pengalaman Wartawan

Buku setebal 426 halaman ini diberi judul "London Calling: Pengalaman Bekerja di BBC”. Buku ini resmi meluncur melalui kerja sama dengan penerbit Kosa Kata Kita.

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan ulang tahun ke-71, BBC London melakukan siaran untuk Indonesia, sebuah buku yang berisi tulisan serta pengalaman menarik dari jurnalis dan mantan jurnalis di lembaga penyiaran itu diterbitkan.

Buku setebal 426 halaman ini diberi judul "London Calling: Pengalaman Bekerja di BBC”. Buku ini resmi meluncur melalui kerja sama dengan penerbit Kosa Kata Kita.

Salah satu penggagas Eka Budianta mengatakan, buku tersebut berisi catatan pengalaman dari 33 orang yang masih atau pernah bekerja untuk BBC Siaran Indonesia. Tak hanya itu, buku ini juga berisi dua catatan wafat (obituari) mengenai dua orang mantan Kepala Siaran Indonesia.

Kata dia, buku ini dibuat sebagai salah satu bentuk persembahan mantan dan atau para pekerjanya kepada BBC siaran Indonesia.

"Melalui buku ini, setidaknya ada yang bisa kami catat sebagai kenangan untuk diri kami sendiri, keluarga, dan tentu saja para pendengar yang pernah memperhatikan, mendengarkan dan mengapresiasi pekerjaan kami dengan berbagai cara,” kata Eka, melalui rilis, Sabtu (31/10/2020).

Ide pembuatan buku ini sendiri memang termasuk sederhana, muncul kala para pewarta dan eks pewarta BBC ini melakukan reuni kecil secara virtual.

Sedikitnya ada 30 orang yang mengikuti reuni kecil virtual itu. Rencana pembuatan buku pertama kali muncul saat Eka mengusulkan ide tersebut yang kemudian disetujui para peserta.

Dengan kilat, tim persiapan dibentuk, terdiri dari tujuh orang, termasuk Eka Budianta yang bekerja sebagai penyiar di BBC dari 1988 hingga 1991. Eka juga dikenal sebagai penyair.

Dalam tempo relatif singkat, kurang dari empat bulan, tim persiapan berhasil mengumpulkan 33 wartawan atau mantan wartawan BBC Siaran Indonesia lintas generasi, juga mantan staf dari bagian riset pendengar yang bersedia menyumbangkan tulisan.

“Jumlah penulis yang bersedia untuk ikut dalam kegiatan ini sangat menggembirakan, lebih dua kali lipat dari apa yang diperkiraan semula,” kata Eka.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kisah Pengalaman

Buku ini sendiri mengungkap berbagai aspek, mulai dari kisah bagaimana penulisnya bisa bekerja untuk BBC hingga pengalaman profesional yang mereka jalani setelah menyandang nama besar BBC.

Tak hanya itu, buku ini juga banyak bercerita perihal mimpi para penulisnya hingga akhirnya bisa terwujud sebagai saah satu penyiar di BBC. Beragam cerita keluar dan bisa dinikmati di buku ini.

Lebih dari itu, buku ini berisi pelajaran penting di bidang jurnalisme. Para penulisnya menceritakan berbagai penugasan jurnalistik yang mereka jalani, meliput ke berbagai penjuru tanah air maupun berbagai pelosok dunia.

Sejumlah tulisan di buku ini juga mengungkapkan betapa pentingnya pelatihan dengan beragam topik yang diberikan kepada para awak BBC, sejak pertama kali bergabung hingga bertahun-tahun setelahnya.

"Cakupan topik di buku ini sangat kaya dan beragam. Membaca buku ini, seakan-akan masuk ke dapur BBC Siaran Indonesia dan mendapatkan resep berharga tentang bagaimana para wartawannya menyiapkan berbagai program untuk disajikan ke pendengar,” kata Arya Gunawan Usis, yang bekerja di BBC dari tahun 1995 hingga 2000, dan dipercaya menjadi ketua tim persiapan buku.

BBC Siaran Indonesia mengudara pertama kali pada hari Minggu, 30 Oktober 1949. Sebelum itu, para pendengar di Indonesia sudah mengikuti Siaran Malaysia yang berdiri beberapa tahun sebelumnya.

BBC Siaran Indonesia mengalami masa jayanya di zaman Orde Baru, ketika media di Indonesia relatif tidak terlalu leluasa untuk menyampaikan berita seperti apa adanya. BBC tidak menghadapi kendala semacam itu, sehingga ia mendapatkan banyak penggemar yang menjadikannya sebagai sumber informasi alternatif.

Sejak 2011, BBC Siaran Indonesia mulai menggeser fokusnya dari penyampaian informasi melalui siaran, ke penyajian informasi secara digital, dan belakangan juga lewat berbagai platform media sosial. Namanya pun bertukar, bukan lagi BBC Siaran Indonesia, melainkan BBC News Indonesia.